KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan segala nikmat-Nya. Dengan segenap ungkapan rasa terima
kasih yang tidak terperi kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dan mendukung seluruh proses penulisan makalah ini sehingga penulisan makalah
dengan judul “Unsur Halogen” selesai di kerjakan tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
Begitu banyak hal yang dilalui penulis sampai
dengan selesainya makalah yang menjadi tugas pelajaran Kimia ini. Mungkin apa
yang telah penulis hasilkan bukanlah yang terbaik, namun penulis perharap apa
yang telah kami tulis ini akan bermanfaat dan bisa digunakan dengan sebaik
mungkin bagi yang membacanya.
Kami sadar bahwa apa yang telah kami peroleh
tidak semata-mata hasil dari jerih payah penulis semata tetapin hasil dari
keterlibatan semua pihak. Oleh sebab itu kami menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Guru Mata Pelajaran yang tidak secara langsung membantu
dalam penulisan makalah ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan dalam makalah ini, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan.
Batujaya,
2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah
................................................................................................... 1
C.
Tujuan
Penulisan ..................................................................................................... 1
D.
Manfaat
Penulisan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Halogen ................................................................................................ 2
B.
Sifat-Sifat
Unsur Halogen ...................................................................................... 3
C.
Reaksi-Reaksi
Halogen ........................................................................................... 5
D.
Kegunaan Unsur Halogen dan Senyawanya...........................................................
7
E.
Bahaya Unsur Halogen............................................................................................
9
F.
Pembuatan Unsur Halogen......................................................................................
10
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ............................................................................................................. 13
B.
Saran ....................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
14
BAB
I
PENDAHULUAN
Halogen
adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A ditabel periodik.
Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin
(At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam
jika bereaksi dengan logam.Unsur golongan VIIA ini merupakan unsur nonlogam
paling reaktif. Unsur-unsur initidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas,
melainkan dalam bentuk garamnya.
Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk
mengisi orbit elektron terluarnya,sehingga cenderung membentuk ion negatif
bermuatan satu. Ion negatif ini disebution halida, dan garam yang terbentuk
oleh ion ini disebut halida.Keberadaan Unsur – Unsur Halogen Unsur-unsur
halogen di alam, semuanya ditemukan dalam keadaan diatomik.Hal ini terjadi
karena unsur-unsur halogen tidak stabil jika berdiri sendiri. Oleh karenaitu,
unsur halogen harus berikatan agar stabil.Unsur-unsur halogen dapat ditemukan
di beberapa tempat. Fluorin dapatditemukan di atas permukaan tanah. Klorin
dapat ditemukan di dalam air laut. Bromin juga dapat ditemukan di dalam
air laut. Begitu juga dengan iodin, yang dapatditemukan di dalam air laut.
Astatin dapat ditemukan dari pemboman bismuth dengan partikel alfa.
b)
Apa saja
sifat-sifat dari unsur halogen?
c)
Seperti
apakah reaksi-reaksi unsur halogen?
d)
Apa saja
kegunaan dari unsur halogen?
e)
Bahaya apakah
yang bisa ditimbulkan dari unsur halogen?
f)
Bagaimanakah
cara untuk membuat senyawa halogen?
Tujuannya adalah untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan mengenai unsur halogen, sifat unsur halogen, reaksi-reaksi, kegunaan serta bahaya dan cara membuat halogen.
D. Manfaat Penulisan
a) Menambah ilmu
pengetahuan.
b) Mengetahui lebih banyak mengenai unsure halogen.
c) Menyelesaikan salah satu tugas mata pelajaran kimia kelas XII semester 1.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Halogen
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau
sekarang lebih dikenal dengan golongan 17 dalam tabel sistem periodik unsur,
yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit ns²np⁵. Istilah halogen berasal
dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa
Yunani, yaitu halo genes yang artinya ‘pembentuk garam’
karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam.
Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam yang saling berkaitan erat,
lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya diatomik.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur
elektron gas mulia) atom-atom ini cenderung menerima satu elektron dari atom
lain atau dengan menggunakan pasangan elektron secara bersama
hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat mudah menerima
elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut
ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat
karena kecenderungannya membentuk ion negatif. Selain itu, halogen adalah
golongan yang paling reaktif karena unsur-unsurnya memiliki konfigurasi
elektron pada subkulit ns2 np5.
Golongan halogen terdiri dari
beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin
(At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas.
B.
Sifat-Sifat Unsur Halogen
Unsur halogen memiliki sifat-sifat sebagai
berikut:
a.
Sifat fisika
halogen.
Sifat-sifat
|
Unsur
|
||||
Fluorin
|
Klorin
|
Bromin
|
Iodin
|
Astatin
|
|
Nomor atom
|
9
|
17
|
35
|
53
|
85
|
Massa atom
relative
|
18,99
|
35,5
|
79,90
|
126,90
|
(210)
|
Titik leleh
(°C)
|
-219,62
|
-100,98
|
-7,25
|
113,5
|
302
|
Titik didih
(°C)
|
-188,14
|
-34,6
|
58,78
|
184,35
|
337
|
Rapatan pada
25°C (Gram/liter)
|
1,108
|
1,367
|
3,119
|
4,930
|
¯
|
Warna
|
Kuning
|
Kunung-Hijau
|
Merah tua
|
Ungu-hitam
|
|
Energi
ionisasi (kJ/mol)
|
1681,0
|
1251,0
|
1139,9
|
1008,4
|
930
|
Afinitas elektron
(kJ/mol)
|
328,0
|
349,0
|
324,7
|
295,2
|
270
|
Keelektronegatifan
|
3,98
|
3,16
|
2,96
|
2,66
|
2,20
|
Jari-jari ion
|
1,33
|
1,81
|
1,96
|
2,20
|
2,27
|
jari-jari
atiom
|
0,64
|
0,99
|
1,14
|
1,33
|
1,40
|
Penjelasan :
1.
Jari-jari atom unsur
halogen bertambah dari fluorin sampai astatin,demikian juga dengan jari-jari
ion negatifnya. Semakin ke bawah kulit elektron semakin banyak sehingga dalam sistem
periodik semakin ke bawah maka jari-jari atom tambah besar.
2.
Titik didih dan titik
leleh dari fluorin sampai iodin bertambah besar,karena ikatan antar molekulnya
juga makin besar. Kenaikan titik didih dn titik lebur halogen sebanding dengan
naiknya nomor atom.
3.
Hal ini berhubungan dengan
banyaknya energy yang harus dipakai untuk mengatasi gaya tarik-menarik antara
molekul-molekul zat, contohnya gaya van der waals yang menarik
molekul-molekul berdekatan satu sama lain. Gaya ini makin tinggi untuk
molekul-molekul kompleks yang memiliki banyak elektron.
4.
Wujud fluorin dan klorin
pada temperatur kamar adalah gas,bromin berwujud cair dan mudah menguap,dan
iodin berwujud padat dan mudah menyublim.
5.
Warna gas fluorin adalah
kuning muda,gas klorin berwarna kuning hijau.Cairan bromin berwarna merah
coklat,dan zat padat iodin berwarna hitam,sedangkan uap iodin berwarna ungu.
6.
Kelarutan fluorin,klorin,dan
bromin dalam air besar atau mudah sekali larut,sedangkan kelarutan iodin dalam
air sangat kecil(sukar larut)
b.
Sifat kimia
halogen.
Terdiri atas:
a.
Kereaktifan
Beberapa
hal yang mempengaruhi kereaktifan, diantaranya : harga kereaktifan
halogen F > Cl > Br > I, kereaktifan halogen
dipengaruhi kelektronegatifannya, ikatan halogen dan jari-jari atom.
Semakin
besar kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah menarik elektron.
( F > Cl > Br > I )
Semakin
kecil energi ikatan halogen, semakin mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga
makin reaktif halogen. ( F < Cl < Br < I )
Dalam
satu golongan jari-jari atom dari unsur halogen semakin bertambah dari flour
sampai astatin makin besar jari jari atom semakin kurang reaktif. ( F < Cl
< Br < I )
1)
Kereaktifan
fluor dan klor
Pada
suhu kamar, fluorin berupa gas yang tidak berwarna atau agak kekuning-kuningan
dan klorin juga berupa gas dengan warna hijau pucat. Keduanya sama seperti
oksigen dapat membantu dalam reaksi pembakaran. Hidrogen dan logam-logam aktif
akan terbakar pada salah satu gas inidengan cara membebaskan panas dan cahaya.
Reaktifitas fluor lebih besar dibandingkan dengan klor, yang dapat dibuktikan
dengan terbakarnya bahan-bahan biasa termasuk kayu dan plastic apabila berada
dalam keadaan atmosfer fluor.
2)
Kereaktifan
brom
Brom pada suhu kamar merupakan cairan minyak
berwarna merah tua dan mempunyai tekanan uap yang sangat tinggi. Brom cair
merupakan salah satu reagensia laboratorium umum yang paling berbahaya, karena
efek uap itu terhadap mata dan saluran hidung. Hanya 0,1 ppm bisa ditoleransi
tanpa efek yang membahayakan. Cairan ini njuga dapat menimbulkan luka bakar
yang parah, bila mengenai kulit.bromin kuran greaktif bila dibandingkan dengan
Klor.
3)
Kereaktifan
iodium
Iodium dapat menguap pada temperature biasa,
membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Kristal iodine
dapat melukai kulit. Sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput
lender.iodin kurang reaktif jika dibandingkan dengan Klor.
b.
Kelarutan
Kelarutan
halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang. Fluor selain larut
juga bereaksi dengan air, karena sangat reaktif membentuk asam florida 2F2(g) +
2H2O(l) → 4HF(aq) +
O2(g)
Iodin sukar
larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang mengandung ion I- karena
membentuk ion poliiodida I3-, misalnya I2 larut
dalam larutan KI.
I2(s) +
KI(aq) → KI3(aq)
Karena molekul
halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar, misalnya
CCl4, aseton, kloroform, dan sebagainya.
c.
Titik
didih dan titik lebur
Semua halogen
mempunyai titik lebur dan titik didih yang rendah kerana molekul-molekul
halogen ditarik bersama oleh daya Van der Wals yang lemah dan hanya sedikit
tenaga diperlukan untuk mengatasinya. Semakin ke bawah, titik lebur dan titik
didih halogen meningkat.
d.
Daya
Oksidasi
Halogen
digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya mudah mengikat
elektron atau mudah tereduksi.
Data potensial
reduksi:
F2 +
2e- → 2F-
Eo = +2,87 Volt
Cl2 +
2e- → 2Cl-
Eo = +1,36 Volt
Br2
+ 2e- →2Br-
Eo = +1,06 Volt
I2 +
2e- → 2I-
Eo = +0,54 Volt
Potensial
reduksi F2 paling besar sehingga akan mudah mengalami reduksi
dan disebut oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2 karena
memiliki potensial reduksi terkecil.
Sifat
oksidator: F2 > Cl2 > Br2 >
I2
Sifat reduktor
: I- > Br- > Cl- > F-
Reduktor
terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas elektron ion iodida paling
mudah melepas electron sehingga bertindak sebagai reduktor kuat.
e.
Sifat
asam
Sifat asam yang
dapat dibentuk dari unsur halogen, yaitu: asam halida (HX), dan oksilhalida.
a)
Asam halida
(HX)
Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa
gas, tidak berwarna dan berbau menusuk. Asam halida terdiri dari asam fluorida
(HF), asam klorida (HCl), asam bromida (HBr), dan asam iodida (HI). Kekuatan
asam halida bergantung pada kekuatan ikatan antara HX atau kemudahan senyawa
halida untuk memutuskan ikatan antara HX.
Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan
antara atom HX semakin kuat. Urutan kekuatan asam :
HF < HCl
< HBr < HI
Titik didih
asam halida dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr) dan ikatan antar
molekul :
·
Semakin besar
Mr maka titik didih semakin tinggi.
·
Semakin kuat
ikatan antarmolekul maka titik didih semakin tinggi.
·
Pengurutan
titik didih asam halida:
HF > HI >
HBr > HCl
Pada senyawa
HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi memiliki ikatan antar molekul yang
sangat kuat “ikatan hydrogen” sehingga titik didihnya paling tinggi.
b)
Asam Oksihalida
Asam oksihalida adalah asam yang mengandung
oksigen. Halogennya memiliki bilangan oksidasi ( +1, +3, dan +7 ) untuk Cl, Br,
I karena oksigen lebih elektronegatifan. Pembentukannya :
X2O
+ H2O → 2HXO
X2O3 +
H2O → 2HXO2
X2O5 +
H2O → 2HXO3
X2O7 +
H2O → 2HXO4
Biloks
|
Oksida Halogen
|
Asam Oksilhalida
|
Asam Oksilklorida
|
Asam Oksilbromida
|
Asam Oksiliodida
|
penamaan
|
+1
|
X2O
|
HXO
|
HClO
|
HBrO
|
HIO
|
Asam hipohalit
|
+3
|
X2O3
|
HXO2
|
HClO2
|
HBrO2
|
HIO2
|
Asam halit
|
+5
|
X2O5
|
HXO3
|
HClO3
|
HBrO3
|
HIO3
|
Asam halat
|
+7
|
X2O7
|
HXO4
|
HClO4
|
HBrO4
|
HIO4
|
Asam perhalat
|
Semakin banyak
atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam akan semakin kuat. Hal
tersebut akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat polar
sehingga ion H+mudah lepas. Urutan kekuatan asam oksilhalida:
HClO > HBrO > HIO
asam terkuat
dalam asam oksil halida adalah senyawa HClO4 (asam perklorat)
C.
Reaksi-Reaksi Halogen
a. Reaksi halogen dengan gas
hidrogen ( H2 )
Halogen
bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida. Secara umum reaksi yang
terjadi dapat dituliskan seperti berikut.
X2(g) + H2(g) →
2HX(g)
Reaksi F2 dan
Cl2 dengan hidrogen disertai ledakan tetapi bromin dan iodin
bereaksi dengan lambat.
b. Reaksi halogen dengan logam (
M )
Halogen bereaksi dengan kebanyakan logam.
Bromin dan iodin tidak bereaksi dengan emas, platinum atau beberapa logam mulia
lainnya. Perhatikan contoh reaksi fluorin dengan tembaga berikut.
F2(g) + Cu(s) → CuF2(s)
2Na + Br2 →
2NaBr
2Fe + 3Cl2 →
2FeCl3
c. Reaksi pengusiran pada senyawa halogenida
Halogen yang kereaktifannya lebih kuat dapat
mengusir atau mendesak halida yang lebih lemah dari senyawanya. kereaktifan
F2 > Cl2 > Br2 > I2 sehingga :
F2 dapat mengusir X (Cl2, Br2, I2)
F2 + 2KX → 2KF
+ X2
Cl2 dapat mengusir X (Br2, I2)
Cl2 dapat mengusir X (Br2, I2)
Cl2 + 2KX → 2KCl + X2
Br2 dapat mengusir X (I2)
Br2 dapat mengusir X (I2)
Br2 + KX → 2KBr
+ X2
I2 tidak dapat mengusir F2, Cl2 dan Br2
I2 tidak dapat mengusir F2, Cl2 dan Br2
ket : unsur K dapat diganti unsur logam yang lainnya (Na, Ca, Mg dll)
F2 + 2KCl → 2KF
+ Cl2
Br2 + Cl- → (tidak bereaksi)
Pada
reaksi pertama di atas terlihat biloksnya F turun dari 0 menjadi
-1 (reduksi) sedangkan Cl naik dari -1 menjadi 0 (oksidasi) sehingga F disebut
oksidator (penyebab zat lain mengalami oksidasi). Sehingga kereaktifan senyawa
halogen sebanding dengan kekuatan oksidatornya yaitu F2 >
Cl2 > Br2 > I2
d. Reaksi dengan basa
Klorin, bromin dan iodin dapat bereaksi dengan
basa dan hasilnya tergantung pada temperatur saat reaksi berlangsung.
Dengan basa kuat (MOH) pada suhu 150 C
(dingin) halogen ( X2 ) bereaksi membentuk halida ( X- )
dan hipohalit ( XO-).
X2 + 2MOH →
MX + MXO + H2O
misalnya :
Cl2 +
2NaOH → NaCl + NaClO + H2O
Cl2 + 2OH-→ Cl- +
ClO- + H2O
Dengan basa
kuat (MOH) pada suhu panas halogen ( X2 ) bereaksi membentukhalida ( X- )
dan perhalit ( XO3-).
3X2 + 6MOH → 5MX +
MXO3 + 3H2O
misalnya
:
3Br2 +
6KOH → 5KBr + KBrO3 + 3H2O
3Br2 + 6OH-→ 5Br- +
BrO3- + H2O
e. Reaksi Halogen
Dengan Non Logam dan Metaloid Tertentu
Halogen bereaksi secara langsung dengan
sejumlah non logam dan metaloid. Unsur nonlogam fosfor dan metaloid boron,
arsen, dan stirium (misal Y) bereaksi dengan unsur halogen (X), reaksi yang
terjadi seperti berikut.
3X2 +
2Y → 2YX3 (jika halogennya terbatas)
5X2 +
2Y → 2YX5 (jika halogennya berlebihan)
Fluorin mudah
bereaksi tetapi iodin sukar bereaksi.
Adapun nitrogen
tidak langsung bersatu dengan halogen karena ketidakaktifannya.
f. Reaksi Halogen Dengan Hidrokarbon
Halogen umumnya bereaksi dengan hidrokarbon
melalui reaksi substitusi atom hidrogen. Klorin bereaksi sangat hebat,
sedangkan iodin tidak bereaksi.
CH₄ + Cl₂ → CH₃Cl + HCl
g. Reaksi Halogen Dengan Air
Semua unsur halogen kecuali fluor
berdisproporsionasi dalam air, artinya dalam reaksi halogen dengan air maka
sebagian zat teroksidasi dan sebagian lain tereduksi. Fluorin bereaksi sempurna
dengan air menghasilkan asam fluorida dan oksigen. Reaksi yang terjadi seperti
berikut.
2F2(g)
+ 2H2O(l) → 4HF(aq) + O2(g)
Fluorin dengan
larutan NaOH encer menghasilkan gas F2O, sedangkan dengan NaOH
pekat menghasilkan gas O2. Perhatikan reaksi berikut.
2F2(g)
+ 2NaOH(aq, encer) → F2O(g) + 2NaF(aq) + H2O(l)
2F2(g)
+ 4NaOH(aq, pekat) → 4NaF(aq) + 2H2O(l) + O2(g)
Cl2,
Br2 dan I2 tidak melarut dengan baik dalam air,
reaksinya lambat. Reaksi yang terjadi adalah reaksi redoks. Jika klorin dan
bromin dilarutkan dalam air yang mengandung OH¯ (basa) maka kelarutannya makin
bertambah. Reaksi yang terjadi seperti berikut.
Cl2(aq)
+ 2OH–(aq)→ Cl¯(aq) + ClO¯(aq) + H2O(l)
Ion ClO¯
merupakan bahan aktif zat pemutih. Senyawa NaClO digunakan sebagai zat pemutih
kertas, pulp, tekstil, dan bahan pakaian.
h. Reaksi Antarhalogen
Senyawa antar halogen paling mudah terbentuk
dengan klorin reaksi antar halogen yang terjadi.
X₂ + nY₂ → 2XYn
Y merupakan
halogen yang lebih elektronegatif dan N adalah 1, 3, 5, atau 7. Senyawa yang
mungkin terbentuk adalah IF₇, BrF₅, ClF₃ dan lain-lain.
D.
Kegunaan Unsur Halogen dan Senyawanya
-
Fluorin
·
Membuat senyawa
klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.
·
Membuat
Teflon
·
Memisahkan
isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.
Senyawa
Fluorin
CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin
pada mesin pendingin, seperti AC dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai
propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. Penggunaan Freon dapat merusak
lapisan ozon.
a)
Teflon
(polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan
panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci
atau alat rumah tangga yang tahan panas dan anti lengket.
b)
Asam fluoride
(HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk membuat tulisan,
lukisan, atau sketsa di atas kaca.
c)
Garam fluoride
ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah kerusakan gigi.
-
Klorin
·
Untuk klorinasi
hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.
·
Untuk pembuatan
tetrakloro metana (CCl4).
·
Untuk pembuatan
etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra etillead) yaitu
bahan adaptif pada bensin.
·
Untuk industri
sebagai jenis pestisida.
·
Sebagai bahan
desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
·
Sebagai pemutih
pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.
·
Gas klorin
digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.
Senyawa
Klorin
·
Senyawa natrium
hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada pakaian.
·
Natrium klorida
(NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH, mengawetkan
berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim
dingin.
·
Asam klorida
(HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada elektroplanting,
menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku pembuatan
obat-obatan, plastik, dan zat warna.
·
Kapur klor
(CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang atau
pemutih pada kain
·
Polivinil
klorida (PVC) untuk membuat paralon.
·
Dikloro difenil
trikloroetana (DDT) untuk insektisida.
·
Kloroform
(CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.
·
Karbon
tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik.
·
KCl untuk
pembuatan pupuk.
·
KClO3 untuk
bahan pembuatan korek api
-
Bromin
·
Untuk membuat
etil bromida (C2H4Br2).
·
Untuk pembuatan
AgBr.
·
Untuk pembuatan
senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida
Senyawa
Bromin
·
Etil bromida
(C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal (TEL)
untuk mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal
tersebut akan membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama
dengan gas buangan dan akan mencemarkan udara.
·
AgBr merupakan
bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film fotografi.
·
Natrium bromide
(NaBr) sebagai obat penenang saraf.
-
Iodin
·
Iodin Banyak
digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal dengan
iodium tingtur)
·
Sebagai bahan
untuk membuat perak iodida (AgI)
·
Untuk menguji
adanya amilum dalam tepung tapioka.
Senyawa
Iodin
·
KI digunakan
sebagai obat anti jamur.
·
Iodoform (CHI3)
digunakan sebagai zat antiseptik
·
AgI digunakan
bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi
·
NaI dan
NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok.
Kekurangan iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada
bayi yang dikandungnya.
E.
Pembuatan Unsur Halogen
a.
Pembuatan Dalam
Industri
1)
Flour (F2)
Flourin diperoleh melalui metode Moisson yaitu
proses elektrolisis garam kalium hydrogen flourida (KHF2) dilarutkan
dalam HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu sampai 100oC.
Elektrolisis dilaksanakan dalam wadah baja dengan katode baja dan anode karbon.
Campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F2 yang
terbentuk akan menoksidasinya.
2 HF(l) elektrolisis
H2 (g) + F2 (g)
Katode
(baja) : 2H+ (aq) +
2e- → H2(g)
Anode
(karbon) : 2F-(aq) → F2(g) +
2e-
Klor (Cl2)
Proses Downs yaitu elektrolisis leburan NaCl
(NaCl cair). Sebelum dicairkan,
NaCl dicampurkan dahulu dengan sedikit NaF agar
titik lebur turun dari 800oC menjadi 600oC.
Katode : Na+ 2e-
→ Na
Anode :
2Cl- → Cl2 + 2e-
Untuk mencegah kontak (reaksi) antara logam Na
dan Cl2 yang tebentuk, digunakan diafragma lapis dan besi
tipis.
Proses Gibbs (proses klor-alkali) yaitu
elektrolisis larutan NaCl.
Anoda: karbon, katoda: baja berpori, dan
dinding pemisah diafragma dari asbes. Disebut sel Nelson.
2 NaCl → 2 Na+ +
2 Cl-
Kat (baja
berpori) : 2H2O(l) +
2e- → 2OH-(aq) + H2(g)
Anoda
(karbon): 2Cl-(aq) → Cl2(g) +
2e- + 2 NaCl + 2H2O → 2 NaOH + H2 +
Cl2(g)
Proses
Deacon
Oksidasi gas HCl yang mengandung udara dengan
menggunakan katalis tembaga.
Reaksi
:4HCl (aq) + O2(g) → 2H2O(aq)+
4Cl-(g)
Berlangsung pada suhu ± 430oC dan
tekanan 200 atm. Hasil reaksinya tercampur ± 44% N2.
2)
Brom (Br2)
`Dalam proses industri, bromine dibuat dengan
cara mengalirkan gas klorin ke dalam larutan bromide.
Reaksi : Cl2(g) +
2Br- (aq) → Br2(aq) +
2Cl-(g)
Dalam ekstra KCl dan MgCl2 dari
carnalite terdapat MgBr2 0,2%
MgBr2 +
Cl2 → MgCl2 + Br2
Air laut diasamakan dengan H2SO4 encer
dan direaksikan dengan klor, penambahan asam dilakukan agar tidak terjadi
hidrolisis. Dengan penghembusan udara diperoleh volume yang cukup besar yang
mengandung brom kemudian dicampur dengan SO2 dan uap air.
SO2 +
Br2 + H2O → 2 HBr + H2SO4
Kemudian
direaksikan dengan Cl2
2 HBr + Cl2 →2
HCl + Br2
Penyulingan dengan KBr dapat menghilangkan klor
dan dengan penambahan KOH dapat menghilangkan I2.
Cl2 +
2 KBr →2 KCl + Br2
I2 +
OH- →I- + OI- + H2O
Air laut mengandung ion bromida (Br-)
dengan kadar 8 x 10-4.dalam 1 liter air laut dapat diperoleh 3
kilogram bromin (Br2). Campuran udara dan gas Cl2 dialirkan
melalui air laut. Cl2 akan mengoksidasi Br- menjadi Br. Udara mendesak Br2 untuk
keluar dari larutan.
2Br-(aq) +
Cl2(g) → Br2(l) + 2 Cl- (aq)
Br2 dalam
air dapat mengalami hidrolisis sesuai reaksi.
Br2(aq) +
H2O(aq) → 2 H+(aq) +
Br-(g) + BrO-(aq)
Untuk mencegah hidrolisis, kesetimbangan akan
digeser ke kiri dengan penambahan H+
Dibuat dari air laut atau air yang mengandung
garam-garan bromida. Pada pH 3,5. Br2 yang terbentuk diserap
oleh larutan Na2CO3 sehingga dihasilkan campuran
NaBr dan NaBrO3. jika diasamkan dan didestilasi akan didapat Br2 yang
larut dalam air
5
HBr(aq)+HBrO3(aq) → 3Br2(g)+3H2O(l)
3)
Yod (I2)
Garam chili
mengandung NaIO3 0,2 %
Setelah mengkristalkan NaNO3,
filtrat yang mengandung IO-3 di tambah NaHSO3 lalu
di asamkan.
2NaIO3(s) +
5NaHSO3(aq) → 3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(s) +
H2O(aq) + I2(g)
atau
2IO3- +
5HSO3- → 5SO42- + 3H+ +
H2O +I2
Endapan I2 yang terbentuk
disaring dan dimurnikan dengan cara sublimasi.
Dari lumut laut dengan cara dikeringkan dan
dibakar, selanjutnya diekstraksi dengan air. Larutan yang mengandung iodida ini
akan menghasilkan yod, bila ditambah asam sulfat dan mangan dioksida serta
didestilasi.
b.
Pembuatan Dalam
Skala Laboratorium
Di laboratorium, zat-zat kimia dibuat dalam
jumlah seperlunya yang biasanya digunakan untuk eksperimen/praktikum dengan
cara yang cepat dan alat yang sederhana. Klorin, bromin, dan iodine dapat
dihasilkan dari oksidasi terhadap senyawa halida dengan oksidator MnO2 atau
KMnO2 dalam lingkungan asam. Senyawa halide dicampurkan
dengan MnO2 atau KMnO2 ditambahkan
H2SO4pekat, kemudian
dipanaskan. Reaksi yang berlangsung secara umum :
2X- +
MnO2 + 4H+ → X2 + Mn2+ +
2H2O
10X- +
2MnO4- + 16H+ → 5X2 +
2Mn2+ + 8H2O
1.
Flour
Senyawa HF dapat dibuat juga di laboratorium
dengan mereaksikan garam halide (NaF) dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan
sesuai dengan persamaan reaksiberikut :
2NaF + H2SO4 →Na2SO4 +
2HF
2.
Klorin
Senyawa klorin juga dapat dibuat dalam skala
laboratorium dengan cara :
Proses Weldon
Dengan
memanaskan campuran MnO2, H2SO4, dan NaCl
MnO2(s) +
2H2SO4(aq) + 2 NaCl(s) →
Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) +
2H2O(aq) + Cl2(g)
Mereaksikan
CaOCl2 dan H2SO4
CaOCl2(aq) +
H2SO4(aq) → CaSO4(aq) +
H2O(aq) + Cl2(g)
Mereaksikan
KMnO4 dan HCl
KMnO4(s) +
HCl(aq) → 2KCl(aq) + MnCl2(aq) +
8H2O(aq) + 5Cl2(g)
Proses
untuk medapatkan unsur klorin adalah melalui elektrolisis larutan natrium
klorida pekat(br in e) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan
H2 serta OH pada katode.
Anoda
: 2 Cl- → Cl- + 2 e-
Katoda
: 2 H2O + 2 e- → H2 +
OH- +
2 Cl- +
2 H2O → Cl2 + H2 +
2 OH-
Senyawa
HCl dapat dibuat juga di laboratorium dengan mereaksikan garam halide (CaCl2)
dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan sesuai dengan persamaan reaksi berikut
CaCl2(s) +
H2SO4(aq) → CaSO4(aq) +2HCl(aq)
3.
Brom
Dalam skala laboratorium, bromin dibuat dengan
cara :
Proses
untuk mendapatkan bromin adalah dengan mereaksikan garam bromin dengan zat
pengoksidasi, biasanya menggunakan zat pengoksidasi gas Cl2 agar tidak
mengoksidasi ion klorida. Reaksinya adalah sebagai berikut:
2Br(s) +
Cl2(g) → Br2(s) + 2Cl(g)
Mencampurkan
CaOCl2, H2SO4, dengan bromida.
CaOCl2(s) +
H2SO4(aq) → CaSO4(aq) +
H2O(aq) + Cl2(g)
Cl2(g) +
2Br-(s) → Br2(s) +
2Cl-(g)
Mencampurkan
KMnO4 dan HBr pekat.
2KMnO4(s) +
16HBr(l) → 2KBr(aq) +
2MnBr2(aq) + 8H2O(aq) +
5Br2(g)
Mencampurkan
bromide, H2SO4, dan MnO2.
2NaBr(s) + H2SO4(aq) +
MnO2 (s) → Na2SO3(aq) +
Br2(g) + H2O(aq)
4.
katalis
Senyawa HBr biasanya dibuat dengan pereaksi H3PO4.
3NaBr(s) +
H3PO4(aq) → Na3PO4(aq) +
3HBr(aq)
Senyawa HBr tidak dapat dibuat dengan
mereaksikan garam dan asam sulfat karena Br- akan dioksidasi
oleh H2SO4.
2NaBr(s) +
H2SO4(aq) → Na2SO3(aq) +
Br2(g) + H2O(aq)
5.
Iodin
Unsur iodin dapat dibuat dengan cara sebagai berikut
:
Iodin diperoleh dari elektrolisis garam pekat ( brine ) seperti pada proses
untuk mendapatkan klorin. Adapun untuk mendapatkan iodin dari natrium iodat
adalah dengan penambahan zat pereduksi natrium bisulfit, NaHSO3,
dengan reaksi sebagai berikut :
2NaIO3(s) +
5NaH2SO3(aq) → 3NaHSO4(aq) +
2Na2SO4(aq) + H2O (aq) +
I2(g)
Dalam skala laboratorium pembuatan iodin analog dengan pembuatan bromin, hanya
saja bromida diganti dengan iodida.
Senyawa HI
tidak dapat dibuat dengan mereaksikan garam dan asam sulfat karena
I- akan dioksidasi oleh H2SO4.
MgI2(s) +
H2SO4(aq) → MgSO3(aq) +
I2(g) + H2O(aq)
Senyawa
HI biasanya dibuat dengan pereaksi H·3PO4
3MgI2(s) +
2H3PO4(aq) → Mg3(PO4)2(aq) +
6HI(aq)
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam Sistem
Periodik Unsur, halogen merupakan golongan yang berada pada golongan VII A,
yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit ns²np⁵. Istilah halogen berasal dari ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani., yaitu halo genes yang
artinya ‘pembentuk garam’ karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi
dengan logam membentuk garam. Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam
yang saling berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan secara
alamiah bentuk molekulnya diatomik. Golongan halogen merupakan golongan yang
sangat reaktif menangkap elektron (oksidator). Pada umumnya golongan halogen
menangkap satu elektron untuk memenuhi kulit terluarnya, karena kereaktifannya
sangat tinggi sehingga halogen tidak mungkin ada dalam keadaan bebas dialam,
karema sifatnya yang sangat reaktif sehingga halogen selalu bersenyawa dengan
unsur-unsur yang lain.
Untuk mencapai
keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini cenderung menerima
satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pasangan
elektron secara bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur
halogen sangat mudah menerima elektron dan membentuk ion bermuatan
negatif satu. Ion negatif disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion
ini disebut halida.
Halogen
digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya membentuk
ion negatif. Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur
yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur
Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas. Sifat keelektronegatifan halogen
senantiasa berkurang seiring dengan bertambahnya jari-jari atomnya.
B. Saran
1.
Harus
berhati-hati ketika menggunakan unsure halogen. karena unsur ini dapat
mengakibatkan pembakaran kimia parah jika bersentuhan langsung dengan kulit.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri. 2006.
Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Purba, Michael.
2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Johari, J.M.C.
dan M. Rachmawati. 2010. Chemistry 3B for Senior High School Grade XII
Semester 2. Jakarta: Erlangga.
Riandari, Heni.
2009. Teori dan Aplikasi Kimia. Solo: PT Tiga Serangkai.
Suharno. 2006.
Kimia. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar