TUGAS
PENJAS
DI
SUSUN OLEH :
DIKI
ERLANGGA
KELAS
: X TKR 2
SMKN 1 TIRTAJAYA
2016/2017
1.
Keseimbangan

Ada dua macam keseimbangan :
a.
Keseimbangan statis adalah mempertahankan sikap pada posisi diam di
tempat. Ruang geraknya biasanya sangat kecil, seperti berdiri di atas alas yang
sempit.
b.
Keseimbangan dinamis adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan
posisi tubuhnya pada waktu bergerak. Seperti Sepatu roda, ski air, dan olahraga
sejenisnya.
Dari kedua
macam keseimbangan di atas, yang kedua adalah yang diperlukan dalam kelincahan.
1. Berdiri dengan satu kaki
Tujuannya: menjaga keseimbangan badan secara bergantian.
Pelaksanaan:
Ø Berdiri tegak, kedua tangan direntangkan ke samping.
Ø Angkat kaki kanan lurus ke depan dengan kaki kiri posisi
jinjit.
Ø Tahan selama beberapa saat.
Ø Kembali ke sikap semula.
Ø Lakukan secara bergantian dengan kaki kiri.
2. Berdiri dengan satu kaki lalu jongkok Tujuannya,
menjaga keseimbangan tubuh dan titik berat badan.
Pelaksanaan:
Ø Berdiri tegak kedua kaki rapat.
Ø Angkat salah satu kaki lurus ke depan.
Ø Kedua tangan direntangkan ke samping menjaga keseimbangan.
Ø Perlahan-lahan bengkokkan kaki tumpu hingga jongkok bertumpu
pada satu kaki.
Ø Tahan selama beberapa saat lalu berdiri dan kaki lurus ke
depan.
Ø Kembali ke sikap semula.
Ø Lalu bergantian dengan kaki yang lain.
3. Duduk mengangkat kedua kaki
Tujuannya, menjaga keseimbangan punggung dan kaki.
Pelaksanaan:
Ø Duduk selonjor kedua kaki lurus dan rapat.
Ø Kedua lengan direntangkan ke samping.
Ø Angkat kedua kaki ke atas perlahan-lahan.
Ø Tahan selama beberapa saat.
Ø Kembali ke sikap semula.
Ø Lakukan secara berulang-ulang.
4. Gerakan meniti titian Tujuannya:
Menjaga keseimbangan tubuh. Pelaksanaan:
Ø Berdiri tegak lalu naik ke balok titian.
Ø Kedua tangan direntangkan ke samping.
Ø Berjalan ke depan dengan kaki jinjit.
Ø Berjalan ke belakang/mundur dengan kaki jinjit.
Ø Kembali ke sikap semula.
2. Pengertian Kelincahan

Hal-hal Yang Mempengaruhi Kelincahan
1.
Keseimbangan
Keseimbangan
sendiri adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan posisi tubuh baik dalam
kondisi statik maupun dinamik. Dalam keseimbangan ini yang perlu diperhatikan
adalah waktu refleks, waktu reaksi, dan kecepatan bergerak. Dan biasanya
latihan keseimbangan dilakukan bersama dengan latihan kelincahan dan kecepatan,
bahkan kelentukan.
Ada dua macam
keseimbangan :
1.
Keseimbangan statis adalah mempertahankan sikap pada posisi
diam di tempat. Ruang geraknya biasanya sangat kecil, seperti berdiri di atas
alas yang sempit.
2.
Keseimbangan dinamis adalah kemampuan seseorang untuk
mempertahankan posisi tubuhnya pada waktu bergerak. Seperti Sepatu roda, ski
air, dan olahraga sejenisnya.
Dari kedua macam keseimbangan di atas, yang kedua adalah
yang diperlukan dalam kelincahan.
2. Kelentukan
(Flexibility).
Kelentukan
adalah kemampuan seseorang untuk dapat melakukan gerak dengan ruang gerak
seluas-luasnya dalam persendiannya. Faktor utamanya yaitu bentuk sendi,
elastisitas otot, dan ligamen.
Ciri-ciri
latihan kelentukan adalah : (1) meregang persendian, (2) mengulur sekelompok
otot. Kelentukan ini sangat diperlukan oleh setiap atlet agar mereka mudah
untuk mempelajari berbagai gerak, meningkatkan keterampilan, mengurangi resiko
cedera, dan mengoptimalkan kekuatan, kecepatan, dan koordinasi.
Kelentukan
dapat dikembangkan melalui latihan peregangan (stretching), yang modelnya
terdiri atas:
a. Peregangan
dinamik (Dynamic stretch), sering juga disebut peregangan balistik adalah
peregangan yang dilakukan dengan menggerakkan tubuh atau anggota tubuh secara
berirama (merengut-rengutkan badan).
b. Peregangan
statik (Static stretch) adalah satu cara untuk meregangkan sekelompok otot
secara perlahan-lahan sampai titik rasa sakit yang kemudian dipertahankan
selama 20 hingga 30 detik. Dilakukan dalam beberapa kali ulangan, misalnya 3
kali untuk setiap bentuk latihan.
3. Kecepatan
(Speed)
Menurut Dick
(1989) kecepatan adalah kapasitas gerak dari anggota tubuh atau bagian dari
sistem pengungkit tubuh atau kecepatan pergerakan dari seluruh tubuh yang
dilaksanakan dalam waktu yang singkat. Terdapat dua tipe kecepatan yaitu
a.
Kecepatan reaksi adalah kapasitas awal pergerakan tubuh
untuk menerima rangsangan secara tiba-tiba atau cepat, dan
b. Kecepatan
bergerak adalah kecepatan berkontraksi dari beberapa otot untuk menggerakan
anggota tubuh secara cepat.
Dari kedua tipe
kecepatan tipe di atas, tipe yang kedualah yang lebih diperlukan dalam
kelincahan.
4.
Koordinasi.
Koordinasi
adalah suatu kemampuan biomotorik yang sangat kompleks (Harsono, 1988). Menurut
Bompa (1994) koordinasi erat kaitannya dengan kecepatan, kekuatan, daya tahan,
dan kelentukan. Oleh karena itu, bentuk latihan koordinasi harus dirancang dan
disesuaikan dengan unsur-unsur kecepatan, kekuatan, daya tahan, dan kelentukan.
Bentuk latihan
koordinasi sebaiknya melibatkan berbagai variasi gerak dan keterampilan,
seperti atlet bulutangkis sebaiknya jangan hanya latihan gerak dan keterampilan
yang terdapat dalam aktivitas bulutangkis saja, namun berikan latihan-latihan
gerak dan keterampilan yang terkandung dalam cabang-cabang olahraga lainnya
seperti bola voli, bola basket, atau olahraga lainnya.

Daya ledak otot adalah adalah kemampuan otot
atau sekelompok otot untuk melakukan kerja secara eksplosif. Tenaga ledak otot
ini dipengaruhi oleh kekuatan dan kecepatan kontraksi otot.
Dalam kehidupan sehari-hari, daya ledak ini diperlukan utntuk memindah suatu benda dari satu tempat ke tempat lain yang dilakukan secara tiba-tiba. Sedangkan dalam bidang olahraga, daya ledak ini sangat diperlukan misalnya cabang olahraga cabang olahraga lempar lembing, lempar cakram , bola basket, dan sebagainya.
Seorang pelari cepat ketika berada dalam keadaan "siap" dan bersiap untuk melakukan start, pasti membutuhkan kekuatan otot-otot tungkai dan power daya ledak untuk bisa melakukan start
Upaya dalam meningkatkan unsur daya ledak dapat dilakukan dengan cara : a) meningkatkan kekuatan tanpa mengabaikan kecepatan atau menitik beratkan pada kekuatan; b) meningkatkan kecepatan tanpa mengabaikan kekuatan atau menitik beratkan pada kecepatan; c) meningkatkan kedua-duanya sekaligus, kekuatan dan kecepatan dilatih secara simultan (Jessen, Schultz dan Bangertes, 1984 : 17).
Latihan kombinasi antara kekuatan dan kecepatan merupakan latihan untuk meningkatkan kualitas kondisi fisik dengan tujuan utama meningkatkan daya ledak. Latihan tersebut memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap nilai dinamis jika dibandingkan dengan latihan kekuatan saja. Adapun dalam mengembangkan daya ledak, beban latihan tidak boleh terlalu berat sehingga gerakan yang dilakukan dapat berlangsung cepat dan frekuensinya banyak (Pyke, 1980:75 ).
Salah satu bentuk latihan daya ledak power yang sering dilakukan orang yaitu dengan menggunakan besi atau mengangkat beban. Pelaksanaanya adalah mengangkat besi/beban dengan berat badan disesuaikan dengan kebutuhan. Cara mengangkat beban yaitu dilakukan berulang-ulang dengan cepat. Perlu diingat bahwa penentuan jumlah/berat beban jangan terlalu berat, agar beban dapat diangkat dengan berulang kali. Lamanya melakukan latihan dibagi dalam beberapa repetisi dan dilakukan dalam beberapa set.
Bentuk-bentuk
latihan untuk meningkatkan daya ledak (power) adalah sebagai berikut:
1. Melompat dengan dua kaki (double leg bound)
1. Melompat dengan dua kaki (double leg bound)
2.
Melompat dengan kaki secara bergantian
3.
lompat jongkok
4.
Lompat dua kaki dengan box
Menurut tim Fisiologi Manusia
(2010: 45) Power merupakan
kombinasi antara kekuatan dan kecepatan
dan merupakan dasar dalam setiap melakukan
bentuk aktifitas. Juga sering
diartikan daya ledak yang mempunyai makna kemampuan untuk mengeluarkan kekuatan maksimal dalam waktu relatif singkat. Power/daya ledak adalah kemampuan kerja otot (usaha)
dalam satuan
waktu (detik). Power
merupakan hasil perkalian dan
kecepatan, sehingga
satuan power adalah Kg (berat) x
meter/detik. Sedangkan Kg x meter adalah
satuan usaha, dengan demikian power dapat diartikan usaha per detik.
Power (daya ledak) ada 2 bagian :
1) Kekuatan daya ledak; kekuatan ini digunakan untuk mengatasi resistensi
yang lebih rendah, tetapi dengan percepatan daya ledak maksimum.
Power sering digunakan untuk melakukan
satu gerakan atau satu ulangan (lompat
jauh, lempar cakram).
2) Kekuatan gerak cepat; gerakan
ini dilakukan terhadap
resistensi dengan percepatan dibawah maksimum, jenis ini digunakan untuk melakukan gerakan berulang-ulang misalnya lari, mengayuh.
4. Koordinasi

Koordinasi
adalah kemampuan otot dalam mengontrok gerak dengan tepat agar dapat mencapai
suatu fungsi khusus (Grana dan Kalenak, 1991:253). Menurut Schmidt(1988:265)
dalam Sukadiyanto, koordinasi adalah perpaduan gerak dari dua atau lebih
persendian, yang satu sama lainnya saling berkaitan dalam menghasilkan satu
keterampilan gerak. Koordinasi merupakan hasil perpaduan kinerja dari kualitas
otot, tulang, dan persendian dalam menghasilkan satu gerak yang efektif dan
efesien.
Di mana komponen gerak terdiri dari energi, kontaksi otot, syaraf, tulang dan persendian merupakan koordinasi neuromuskuler. Koordinasi neuromuskuler adalah setiap gerak yang terjadi dalam ururtan dan waktu yang tepat serta gerakannya mengandung tenaga. Sebab terjadinya gerak timbul oleh kontraksi otot, dan otot berkontraksi karena adanya perintah yang diterima melalui sistem syaraf.
Di mana komponen gerak terdiri dari energi, kontaksi otot, syaraf, tulang dan persendian merupakan koordinasi neuromuskuler. Koordinasi neuromuskuler adalah setiap gerak yang terjadi dalam ururtan dan waktu yang tepat serta gerakannya mengandung tenaga. Sebab terjadinya gerak timbul oleh kontraksi otot, dan otot berkontraksi karena adanya perintah yang diterima melalui sistem syaraf.
Macam-macam
Koordinasi
Pada
dasarnya koordinasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu koordinasi umum dan
koordinasi khusus (Bompa,1994:322).
a.
Koordinasi umum merupakan kemampuan seluruh tubuh dalam menyesuaikan dan
mengatur gerakan secara simultan pada saat melakukan suatu gerak
(Sage,1984:279). Artinya, bahwa setiap gerak yang dilakukan melibatkan semua
atau sebagian besar otot-otot, sistem syaraf, dan persendian. Untuk itu,
koordinasi umum ini diperlukan adanya keteraturan gerak dari beberapa anggota
badan yang lainnya, agar gerak yang dilakukan dapat harmonis dan efektif sehingga
dapat harmonis dan efektif sehingga dapat menguasai keterampilan gerak yang
dipelajari. Koordinasi umum merupakan unsur penting dalam penampilan motorik
dan menunjukkan tingkat kemampuan yang dimiliki seseorang
b.
Koordinasi Khusus merupakan koordinasi antar beberapa anggota badan, yaitu
kemampuan untuk mengkoordinasikan gerak dari sejumlah anggota badan secara
simultan (sage,1984:278). Pada umumnya setiap teknik dalam cabang olahraga
merupakan hasil perpaduan antara pandangan mata-tangan (hand eye-coordination)
dan kerja kaki (footwork). Koordinasi khusus merupakan pengembangan dari
koordinasi umum yang dikombinasikan dengan kemampuan biomotor yang lain sesuai
dengan karakteristik cabang olahraga. Ciri-ciri orang yang memiliki koordinasi
khusus yang baik dalam menampilkan keterampilan teknik dapat secara harmonis,
cepat, mudah, sempurna, tepat, dan luwes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar