Sabtu, 05 November 2016

BOX CVT PADA MOTOR MATIC



MAKALAH




“BOX CVT PADA MOTOR MATIC”
 Disusun Oleh :
Kelompok 1
Cecep Awaludin
Aang Jalaludin
Apih Pian
Abdul Jalil
Asep Yana
Asep Suryana
Apriadi
Diqri M
Kelas XI TSM 1
SMK NEGEI 1 TIRTAJAYA
KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Makalah Box CVT Pada Motor Matic” yang merupakan Salah satu tugas dari Mata Pelajaran Otomotif
Penulis menyadari betul bahwa isi makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai penyempurnaan makalah ini, sehingga dikemudian hari makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membaca, seiring dengan itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selesainya makalah ini.





Pisangsambo,               September 2015

Penyusun                    


                        


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A.    Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B.     Maksud dan Tujuan.............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 2
A.    Pengertian............................................................................................................. 2
C.     Kelebihan CTV..................................................................................................... 3
D.    Konstruksi CVT.................................................................................................... 4
E.     Sumber keruskan pada CVT................................................................................. 5

BAB III PENNUTUP...................................................................................................... 6
A.    Kesimpulan........................................................................................................... 6
B.     Saran..................................................................................................................... 6

DAFTARPUSTAKA....................................................................................................... 7


PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
CVT adalah kepanjangan dari Continuos Variable Transmission, yaitu system perpindahan kecepatan secara full otomatis sesuai dengan putaran mesin, mesin ini tidak memakai gigi transmisi, tapi sebagai gantinya menggunakan dua buah pulley (depan dan belakang) yang dihubungkan dengan sabuk (v-belt).

Cara kerja dari mesin matic atau CVT (Continuous Varible Transmission) pada sepeda motor. Ternyata lebih sederhana dari mesin konvensional atau mesin bertransmisi.

Semua komponen CVT terdapat pada box CVT atau secara kasat mata bentuknya adalah lengan ayun sebelah kiri motor matic kita, yang terlihat begitu besar dan berat. Disitu terdapat tiga komponen utama yaitu puly depan(Drive Pulley), puly belakang(Driven Pulley) dan v-belt.depan dihubungkan ke crankshaft engine(kruk-as), sedangkan puly belakang dihubungkan ke as-roda. Yang menghubungkan puly depan dan puly belakang adalah v-belt.


B.     Maksud dan tujuan
Dalam pembahasan makalah Box CVT pada Motor Matic ini kami sangat berharap apa yang ada pada makalah ini dapat terapkan dalan kehidupan kita sehari-hari, dan dalam makalah ini berisi juga tentang bagaimana cara proses kerja beserta gambar yang mungkin membuat siapa pun yang membaca bisa lebih mudah memahami tentang pembahasan sisitem rem angin ini, ini pun sengaja kami buat agar kami ataupun yang membaca dapat dengan mudah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari karena memang gambar tersebut kami buat semudah-mudahnya untuk dipahami.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
CVT adalah kepanjangan dari Continuos Variable Transmission, yaitu system perpindahan kecepatan secara full otomatis sesuai dengan putaran mesin, mesin ini tidak memakai gigi transmisi, tapi sebagai gantinya menggunakan dua buah pulley (depan dan belakang) yang dihubungkan dengan sabuk (v-belt).

Cara kerja dari mesin matic atau CVT (Continuous Varible Transmission) pada sepeda motor. Ternyata lebih sederhana dari mesin konvensional atau mesin bertransmisi.
Semua komponen CVT terdapat pada box CVT atau secara kasat mata bentuknya adalah lengan ayun sebelah kiri motor matic kita, yang terlihat begitu besar dan berat. Disitu terdapat tiga komponen utama yaitu puly depan(Drive Pulley), puly belakang(Driven Pulley) dan v-belt.depan dihubungkan ke crankshaft engine(kruk-as), sedangkan puly belakang dihubungkan ke as-roda. Yang menghubungkan puly depan dan puly belakang adalah v-belt.

Pada saat stationer atau putaran rendah, puly depan memiliki radius yang kecil dibandingkan dengan puly belakang atau rasio gigi ringan. Seiring dengan bertambahnya putaran mesin (rpm), maka puly depan radiusnya juga ikut membesar sedangkan puly belakang justru mengecil atau sama dengan rasio gigi berat. Untuk kerja v-belt hanya menghubungkan kedua puly tersebut agar dapat berjalan secara bergantian. Jadi saat puly depan membesar maka yang menyebabkan puly belakang mengecil adalah karena desakan dari v-belt, karena panjang v-belt selalu sama pada proses ini. 
Karena kerja CVT yang linear, maka mesin matic dapat menghasilkan akselerasi yang halus tanpa adanya kehilangan tenaga.

Description: http://1.bp.blogspot.com/-lBim-m_RS6o/VTflg41foMI/AAAAAAAANQ4/_X-Qaua_Lo0/s400/CVT.JPG

Sepeda motor matic adalah sepeda motor yang menggunakan transmisi CVT, banyak pengguna yang meyukainya karena kemudahannya.. Berbeda dengan motor sport atau motor bebek yang masih menggunakan sistem tranmisi manual dan pemindahan gigi...

Sistem CVT ini mengacu pada gaya sentrifugal dari putaran stasioner sampai putaran tinggi... Pada putaran stasioner atau langsam, putaran dari crankshaft diteruskan ke pulley primer, kemudian putaran diteruskan ke pulley sekunder yang dihubungkan oleh V-belt.... Selanjutnya putaran dari pulley sekunder diteruskan ke kopling sentrifugal....

Description: http://3.bp.blogspot.com/-_7ftJJt0xug/VTflnTJfnvI/AAAAAAAANRI/u-Sffajqj0w/s400/cvt%2Bbeat%2Bfi.jpg

Pada putaran stasioner kopling sentrifugal belum bisa bekerja karena gaya tarik per kopling masih lebih kuat daripada gaya sentrifugal, sehingga sepatu kopling belum menyentuh rumah kopling dan rear wheel ( roda belakang ) tidak berputar.... Pada saat putaran mesin mulai meninggi, maka terjadi gaya sentrifugal yang lebih kuat dari gaya tarik per kopling... Pada putaran yang tinggi, sepatu kopling akan terlempar keluar dan mengopel rumah kopling....

Description: http://3.bp.blogspot.com/-036g3cwFTME/VTfllUDfQhI/AAAAAAAANRA/LFX3ZDsccxI/s400/Roller.JPG

Pada putaran bawah posisi V-belt pada bagian pulley primer diameternya masih mengecil sedangkan bagian pulley sekunder, diameter V-belt masih membesar.. Sedangkan di pada putaran menengah, diameter V-belt kedua pulley berada pada posisi balance ( sama besar )...

Pergerakan ini terjadi akibat gaya sentrifugal pada berat roller yang terdapat pada pulley primer... Saat pulley primer berputar semakin tinggi maka akan terjadi gaya sentrifugal yang membuat roller terlepar dan mendorong sliding sheave ke arah fixed sheave.... Sehingga akan terjadi tekanan pada sliding sheave mengakibatkan V-belt bergeser ke arah lingkaran luar atau membesar dan menarik V-belt pada pulley sekunder ke arah lingkaran dalam atau mengecil....

Pada sitem penggerak CVT ini komponen yang perlu di perhatikaan adalah roller... Berat roller sangat berpengaruh pada pergerakan vbelt... Jika roller sudah aus atau peyang maka akan timbul suara kasar, saat berakselerasi timbul suara seperti mendengung

C.     Kelebihan CVT dibandingkan jenis Transmisi lain adalah :
  1. Proses kerja CVT dapat menyesuaikan kondisi pengendaraan dengan putaran mesin agar diperoleh kinerja mesin yang seimbang antara output mesin dengan penggunaan bahan bakar yang ekonomis.
  2. Teknologi CVT mudah dioperasikan. Pengendara tidak perlu melakukan perpindahan posisi gigi percepatan, cukup dengan menyalakan mesin, kemudian naikkan putaran mesin dengan memutar handel gas dan sepeda motor akan mulai berjalan.
  3. Pengendara tidak perlu mengatur posisi gigi percepatan yang menyulitkan, yang perlu dilakukan hanya mengatur putaran mesin agar output mesin sesuai  dengan kebutuhan.
  4. Untuk menghentikan saat laju kenderaan, cukup dengan menurunkan putaran mesin dan bila diperlukan mengoperasikan handel rem agar kenderaan berhenti, tidak perlu memindahkan tuas transmisi atau menurunkan posisi gigi kecepatan rendah.
  5. Perpindahan rasio transmisi yang terjadi secara otomatis dan terus menerus seiring dengan kondisi pengendaraan.
  6. Meminimalisir kemungkinan terjadinya salah over gigi (miss gear), terutama bagi pengendara yang belum berpengalaman.
  7. Sepeda motor CVT juga memberikan kenyaman bagi pengendara karena saat proses perpindahan rasio transmisi yang berlangsung secara terus menerus dapat mengurangi efek terjadinya hentakan pada tenaga masin.
D.    Konstruksi CVT
Konstruksi dasar CVT berbasis puli pariable yang bekerja secara mekanis terdiri atas 3 komponen utama yaitu :
  1. Sabuk (V Belt) dari bahan karet
  2. Puli primer (drive pulley)
  3. Puli skunder (driven pulley)
Description: http://pertamax.mywapblog.com/files/cvt3.jpg



E.     Sumber Keruskan PAda CVT
Ada banyak sumber-sumber kerusakan pada sistem CVT.
1. Kebiasaan buruk pengendara yang membuka handle gas secara spontan,  stop & go!
Kebiasaan ini sungguh sangat menyiksa kinerja buka-tutup pulley, gesekan belt, dan roller indikasi kerusakan ini adalah, ketika motor dari keadaan diam kemudian ber akselerasi maka terdengar suara kasar dan gerakan roda belakang tersendat bergetar, hal itu dikarenakan roller aus, bentuknya sudah tidak bulat. Alangkah baiknya sesuaikan riding style dengan memutar handle gas dengan bijak, ulur hingga rpm naik secara perlahan jangan langsung full thortle/ kontan.
Description: https://bukuharian1.files.wordpress.com/2012/06/nouvo_cu1-b.jpg?w=300
2. Tidak pernah melakukan perawatan rutin pada sistem CVT
Perlu diperhatikan bahwa cvt wajib dilakukan perawatan ( cleaning & greasing), sistem cvt merupakan transmis kering & tidak tertutup, oleh karenanya kotoran,  debu, bahkan air bisa masuk (jika kebanjiran)
So, kita harus melakukan cleaning filter pada block CVT dengan membuka cover cvt, kemudian bersihkan saringan busa dari debu2 dan kotoran..
Description: https://bukuharian1.files.wordpress.com/2012/06/pully.jpg?w=300
3. Motor matic yang terendam banjir
Jika motor matic anda pernah terendam banjir, segera lakukan perawatan CVT di bengkel / bongkar CVT dan cleaning semua part yg terendam air untuk menghindari korosi, dan greasing/ pemberian stem vet yg baru pada saft2 pulley , cek juga seal2 pulley apakah ada yang bocor, karena seal ini sangat penting peranannya menjaga grease tetap melumasi saft dalam pulley, jika seal bocor maka saft kering dan terancam korosi atau bahkan aus/ patah, biasanya komponen yang terserang adalah saft aus, sheeave / selubung saft retak / berlubang dan slot untuk roller / ball coak, jika sudah seperti ini maka gerakan pulley akan goyang dan pulley bekerja ekstra berat ubtuk mengembang, ujungnya penurunan kinerja cvt & ongkos perbaikan dan penggantian part yang mahal alangkah baiknya hindari genangan air yang dalam saat anda mengendarai motor matic.
4. Umur belt yang sudah tua
Merupakan faktor penyebab menurunnya kinerja tranmisi matic, lakukan penggantian belt setidaknya setiap 25000km, atau lihat kondisi fisik permukaan belt, karena jika sudah longgar, aus, atau retak akan membahayakan pengendara jika sewaktu-waktu putus di jalan
Description: https://bukuharian1.files.wordpress.com/2012/06/nouvo_cu1-b.jpg?w=300
4. Selalu cek dan ganti secara periodik oli tranmisi gear reduksi
Oli gardan, pada umumnya matic ber cc kecil di indonesia kapasitas oli gardan = 100 cm3 / 0,1 liter jangan sampai kehabisan oli karena akan merusan gear2 reduksi, dan kehancuran lah yang bakal juragan alami
Description: https://bukuharian1.files.wordpress.com/2012/06/cvt.jpg?w=300


BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dengan hasil Analisis Kami dan berdasarkan sunber yang kami dapatkan selama membuat makalah ini bahwa dapat di simpulkan  :

CVT adalah kepanjangan dari Continuos Variable Transmission, yaitu system perpindahan kecepatan secara full otomatis sesuai dengan putaran mesin, mesin ini tidak memakai gigi transmisi, tapi sebagai gantinya menggunakan dua buah pulley (depan dan belakang) yang dihubungkan dengan sabuk (v-belt).

Cara kerja dari mesin matic atau CVT (Continuous Varible Transmission) pada sepeda motor. Ternyata lebih sederhana dari mesin konvensional atau mesin bertransmisi.


B.     Saran-saran
Adapun saran-saran yang ingin Kami sampaikan sebagai berikut :
1.      Ganti Belt yang sudah tua
2.      Selalu cek dang anti secara periodic oli transmisi gear reduksinya
3.      Rawat selalu mesin dengan baik dan teratur


DAFTAR PUSTAKA







Tidak ada komentar:

Posting Komentar