MAKALAH
PENELITIAN SOSIAL
TENTANG
“KENAKALAN
REMAJA”
Disusun Oleh :
Nama : Yulia Purnama
Kelas : XII IPS 2
SMA
NEGERI 1 BATUJAYA
TAHUN
2014 – 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat , karunia dan hidayahNya kepada kita semua sehingga akhirnya tugas karya
tulis ini dapat terselesaikan.Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad SAW
beserta para pengikutnya yang setia menemani hingga akhir zaman.
Tugas karya tulis yang diberi judul “Kenakalan Remaja” ini
ialah suatu karya tulis yang terbentuk dari hasil kerja sama kelompok dimana
tugas ini merupakan prasyarat dari aspek penilaian mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
Dalam penyelesain karya tulis ini , penulis banyak
mengalami kesulitan , terutama disebabkan oleh kurang spesifiknya informasi
yang didapatkan penulis karena hanya mengandalkan pengamatan dilingkungan
sekitar sebagai bahan penyusun karya tulis.Pada akhirnya karya tulis ini dapat
diselesaikan meskipun masih terdapat banyak kekurangan.
Penyusunan karya tulis ini tak lepas dari dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang membantu saya.
Semoga Allah SWT selalu mencurahkan rahmat dan karunia-Nya
serta keridhoan-Nya kepada kita semua , amin.
Penulis menyadari bahwa tugas karya tulis ini masih
banyak memiliki kekurangan.Oleh karena itu segala saran dan kritik yang
membangun , penulis harapkan untuk kemajuan masa-masa mendatang.
Harapan penulis semoga penulis tugas karya tulis ini
dapat diambil manfaatnya oleh pembaca.
Karawang,
Januari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………..…….......i
Daftar Isi ……………………………………………………………………….…… ii
BAB I. Pendahuluan ………………………………………………………………… 1
Daftar Isi ……………………………………………………………………….…… ii
BAB I. Pendahuluan ………………………………………………………………… 1
A.
LatarBelakang…………………………………………………..……..................
1
B.
Tujuan Penulis
………………………………………………….......................... 1
C.
Rumusan Masalah……………………………………………….........................
2
BAB II. Pembahasan
dan Isi ………………………………………………………… 3
A.
PengertianKenakalanRemaja
………………………………………... ................ 3
B.
Penyebab terjadinya kenakalan remaja
…………………………......................... 4
C.
Gejala-gajala atau tanda yang dapat
memperlihatkan hal-hal yang mengarah kepada kenakalan remaja.
.…………………............................................ 7
D.
Perilaku yang merupakan kenakalan
remaja ........................................................
E.
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk
mengatasi kenakalan remaja…......................... 9
BAB III. Penutup
……………………………………………………………………… 10
A.
Simpulan ………………………………………………………………...............
10
B.
Saran . ……………………………………………………………...…...
............ 10
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….
11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Remaja adalah
masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah tidak lagi
dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup matang untuk
dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya
dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak
kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan kekuatiran serta
perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan
yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini
karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas.
Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering
disebut sebagai kenakalan remaja.
emaja merupakan pemimpin masa depan suatu bangsa. Di
samping hal-hal yang menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja akhir-akhir
ini seperti semakin aktif mengikuti organisasi antar pelajar dan peningkatan
prestasi, kita melihat pula arus kemorosotan moral yang semakin melanda di
kalangan sebagian pemuda-pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan
kenakalan remaja. Dalam surat kabar-surat kabar sering kali kita membaca berita
tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman
keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun,
meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan lain
sebagainya.
Hal tersebut adalah suatu masalah yang dihadapi
masyarakat yang kini semakin marak, Oleh karena itu masalah kenakalan remaja
seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan
remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu
sistem dalam menanggulangi kenakalan di kalangan remaja.
B.
Tujuan Penulisan
Pada dasarnya
tugas ini dibuat sebagai wujud dari pertanggung jawaban kami atas tugas yang
diberikan oleh guru pengampu sebagai
syarat untuk memenuhi aspek penilaian mata pelajaran Bahasa Indonasia.
Selain itu tugas ini juga ditujukan untuk :
1.
Memahami pengertian kenakalan remaja
2.
Mengetahui penyebab kenakalan remaja dan gejala-gejala
yang dapat memperlihatkan hal- hal yang
mengarah pada kenakalan remaja serta untuk memahami hal-hal yang perlu
diperhatikan untuk menanggulangi kenakalan remaja.
C.
Rumusan Masalah
1.
Apakah kenakalan remaja itu?
2.
Apa saja penyebab-penyebab kenakalan remaja?
3.
Bagaimana gejala-gejala yang muncul pada remaja yang
terlibat kenakalan?
4.
Perilaku apa saja yang merupakan kenakalan remaja?
5.
Bagaimana upaya mengatasi kenakalan remaja ?
BAB II
Pembahasan
A.
PengertianKenakalanRemaja
Kenakalan
remaja adalah semua perubahan anak remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan
dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui bersama) yang ditujukan
pada orang, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau
kerugian pada pihak lain Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang
menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku
tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Definisi kenakalan remaja menurut para ahli :
1.
Paul Moedikdo
·
Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu
kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh
hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
·
Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok
tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
·
Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan
bagi sosial.
2.
Kartono
Kenakalan remaja atau dalam
bahasa inggris di kenal dengan istilah juvenile
delinquency merupakan gejala patologis pada remaja di sebabkan oleh satu
bentuk pengabaian sosial.
3.
Santrock
Kenakalanremajamerupakankumpulandariberbagaiperilakuremaja
yang tidakdapat di terimasecarasocialhinggaterjaditindakan criminal.
4.
Drs.B.Simanjutak,S.H.
Perbuatan-perbuatan anak remaja yang bertentangan dengan
norma-norma yang ada dalam masyarakat di mana ia hidup,atau suatu perbuatan
anti sosial di mana di dalamnya terkandung unsure-unsur anti normatif
5.
Mussendkk
perilaku yang melanggar hukum atau kejahatan yang
biasanya dilakukan oleh anak remaja yang berusia 16-18 tahun, jika perbuatan
ini dilakukan oleh orang dewasa maka akan mendapat sangsi hukum.
B.
Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja
Faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja secara umum dapat
dikelompokan ke dalam dua faktor, yaitu sebagai berikut:
1.
Faktor Intern
a)
Faktor Kepribadian
Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis pada system psikosomatis dalam individu yang turut
menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya
(biasanya disebut karakter psikisnya). Masa remaja dikatakan sebagai
suatu masa yang berbahaya. Pada periode ini, seseorang meninggalkan masa anak-anak
untuk menuju masa dewasa. Masa ini di rasakan sebagai suatu Krisis identitas
karena belum adanya pegangan, sementara kepribadian mental untuk menghindari
timbulnya kenakalan remaja atau perilaku menyimpang.
b)
Faktor Kondisi Fisik
Faktor ini dapat mencakup segi cacat atau tidaknya secara fisik dan segi
jenis kelamin. Ada suatu teori yang menjelaskan adanya kaitan antara
cacat tubuh dengan tindakan menyimpang (meskipun teori ini belum teruji secara
baik dalam kenyataan hidup). Menurut teori ini, seseorang yang sedang
mengalami cacat fisik cenderung mempunyai rasa kecewa terhadap kondisi
hidupnya. Kekecewaan tersebut apabila tidak disertai dengan pemberian bimbingan
akan menyebabkan si penderita cenderung berbuat melanggar tatanan hidup bersama
sebagai perwujudan kekecewaan akan kondisi tubuhnya.
c)
Faktor Status dan Peranannya di
Masyarakat
Seseorang anak yang pernah berbuat menyimpang terhadap hukum yang berlaku,
setelah selesai menjalankan proses sanksi hukum (keluar dari penjara), sering
kali pada saat kembali ke masyarakat status atau sebutan “eks narapidana” yang
diberikan oleh masyarakat sulit terhapuskan sehingga anak tersebut kembali
melakukan tindakan penyimpangan hukum karena meresa tertolak dan terasingkan.
2.
Faktor Ekstern
a.
Kondisi Lingkungan Keluarga
Khususnya di kota-kota besar di Indonesia, generasi muda yang orang tuanya
disibukan dengan kegiatan bisnis sering mengalami kekosongan batin karena
bimbingan dan kasih sayang langsung dari orang tuanya sangat kurang. Kondisi
orang tua yang lebih mementingkan karier daripada perhatian kepada anaknya akan
menyebabkan munculnya perilaku menyimpang terhadap anaknya. Kasus kenakalan
remaja yang muncul pada keluarga kaya bukan karena kurangnya kebutuhan materi
melainkan karena kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua kepada anaknya.
b.
Kontak Sosial dari Lembaga
Masyarakat Kurang Baik atau Kurang Efektif
Apabila system pengawasan lembaga-lembaga sosial masyarakat terhadap pola
perilaku anak muda sekarang kurang berjalan dengan baik, akan memunculkan
tindakan penyimpangan terhadap nilai dan norma yang berlaku. Misalnya, mudah
menoleransi tindakan anak muda yang menyimpang dari hukum atau norma yang
berlaku, seperti mabuk-mabukan yang dianggap hal yang wajar, tindakan
perkelahian antara anak muda dianggap hal yang biasa saja. Sikap kurang tegas
dalam menangani tindakan penyimpangan perilaku ini akan semankin meningkatkan
kuantitas dan kualitas tindak penyimpangan di kalangan anak muda.
c.
Kondisi Geografis atau Kondisi
Fisik Alam
Kondisi alam yang gersang, kering, dan tandus, dapat juga menyebabkan
terjadinya tindakan yang menyimpang dari aturan norma yang berlaku, lebih-lebih
apabila individunya bermental negative. Misalnya, melakukan tindakan pencurian
dan mengganggu ketertiban umum, atau konflik yang bermotif memperebutkan
kepentingan ekonomi.
d.
Faktor Kesenjangan Ekonomi dan
Disintegrasi Politik
Kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin akan mudah
memunculkan kecemburuan sosial dan bentuk kecemburuan sosial ini bisa
mewujudkan tindakan perusakan, pencurian, dan perampokan. Disintegrasi politik
(antara lain terjadinya konflik antar partai politik atau terjadinya peperangan
antar kelompok dan perang saudara) dapat mempengaruhi jiwa remaja yang kemudian
bisa menimbulkan tindakan-tindakan menyimpang.
e.
Faktor Perubahan Sosial Budaya
yang Begitu Cepat (Revolusi)
Perkembangan teknologi di berbagai bidang khususnya dalam teknologi
komunikasi dan hiburan yang mempercepat arus budaya asing yang masuk akan
banyak mempengaruhi pola tingkah laku anak menjadi kurang baik, lebih-lebih
anak tersebut belum siap mental dan akhlaknya, atau wawasan agamanya masih
rendah sehingga mudah berbuat hal-hal yang menyimpang dari tatanan nilai-nilai
dan norma yang berlaku
C.
Gejala atau tanda-tanda seorang remaja mengalami kenakalan remaja
1.
anak-anak tidak disukai oleh
teman-temannya sehingga anak tersebut menyendiri.
2.
Anak-anak yang sering
menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau sekolah.
3.
Anak-anak yang sering mengeluh
dalam arti bahwa mereka mengalami masalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup
mencari permasalahannya.
4.
Anak-anak yang suka berbohong.
5.
Anak-anak yang tidak sanggup
memusatkan perhatian.
6.
Anak-anak yang mengalami
phobia dan gelisah dalam melewati batas yang berbeda dengan ketakutan anak-anak
normal.
7.
Anak-anak yang suka menyakiti
/ mengganggu teman-temannya disekolah atau dirumah.
D.
Perilaku-perilaku
yang merupakan kenakalan remaja
Berdasarkan
pengertian kenakalan remaja diatas kami mengadakan pengamatan tentang beberapa
perilaku remaja yang termasuk kenalan remaja di lingkungan sekitar, berikut
beberapa contoh kenakalan remaja yang ada di lingkungan sekitar kami :
a) perbuatan awal pencurian meliputi perbuatan berkata bohong dan tidak jujur;
b)
perkelahian antar siswa termasuk
juga tawuran antar pelajar;
c)
mengganggu teman;
d)
memusuhi orang tua dan saudara,
meliputi perbuatan berkata kasar dan tidak hormat pada orang tua dan saudara;
e)
Merokok;
f)
menonton video atau media cetak
yang tidak layak
g)
Corat-coret tembok sekolah
h)
Membolos dan
i)
Mengendarai kendaraan di bawah
umur tanpa helm
j)
Selalu melanggar tata tertib
Jadi, dapat disimpulkan tindakan
kenakalan remaja sangat merugikan bagi remaja dan masyarakat itu sendiri.
E.
Upaya mengatasi kenakalan remaja
1.
Tindakan
Preventif
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan
remaja secara umum dapat dilakukan melalui cara berikut:
a.
Mengenal dan mengetahui ciri umum
dan khas remaja
- Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja. Kesulitan-kesulitan mana saja yang biasanya menjadi sebab timbulnya pelampiasan dalam bentuk kenakalan.
Usaha
pembinaan remaja dapat dilakukan melalui:
- Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
- Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
- Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar.
- Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.
- Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang hubungan sosial yang baik.
- Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.
- Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan remaja.
Sebagaimana
disebut di atas, bahwa keluarga juga mempunyai andil dalam membentuk pribadi
seorang remaja. Jadi untuk memulai perbaikan, maka harus mulai dari diri
sendiri dan keluarga. Mulailah perbaikan dari sikap yang paling sederhana,
seperti selalu berkata jujur meski dalam gurauan, membaca doa setiap melakukan
hal-hal kecil, memberikan bimbingan agama yang baik kepada anak dan masih
banyak hal lagi yang bisa dilakukan oleh keluarga. Memang tidak mudah melakukan
dan membentuk keluarga yang baik, tetapi semua itu bisa dilakukan dengan
pembinaan yang perlahan dan sabar.Dengan usaha pembinaan yang terarah, para
remaja akan mengembangkan diri dengan baik sehingga keseimbangan diri yang
serasi antara aspek rasio dan aspek emosi akan dicapai. Pikiran yang sehat akan
mengarahkan para remaja kepada perbuatan yang pantas, sopan dan bertanggung
jawab yang diperlukan dalam menyelesaikan kesulitan atau persoalan
masing-masing.
Usaha
pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para pendidik terhadap
kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh
guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama dengan para pendidik
lainnya. Usaha pendidik harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati,
memberikan perhatian khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkah laku
remaja di rumah dan di sekolah.
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan remaja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk memulai perbaikan remaja, di antaranya melakukan program “monitoring” pembinaan remaja melalui kegiatan-kegiatan keagamaan, kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan penyelenggaraan berbagai kegiatan positif bagi remaja.
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan remaja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk memulai perbaikan remaja, di antaranya melakukan program “monitoring” pembinaan remaja melalui kegiatan-kegiatan keagamaan, kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan penyelenggaraan berbagai kegiatan positif bagi remaja.
Bimbingan yang dilakukan terhadap remaja dilakukan dengan dua pendekatan:
- Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada remaja itu sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan remaja dan membantu mengatasinya.
- Pendekatan melalui kelompok, di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau kelompok kecil tersebut:
2.
Tindakan
Represif
Usaha
menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan
mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Dengan adanya sanksi
tegas pelaku kenakalan remaja tersebut, diharapkan agar nantinya si pelaku
tersebut “jera” dan tidak berbuat hal yang menyimpang lagi. Oleh karena itu,
tindak lanjut harus ditegakkan melalui pidana atau hukuman secara langsung bagi
yang melakukan kriminalitas tanpa pandang bulu.
Sebagai contoh, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku dalam keluarga. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur.
Sebagai contoh, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku dalam keluarga. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur.
3.
Tindakan
Kuratif dan Rehabilitasi
Tindakan
ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap
perlu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan
lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara khusus yang sering ditangani
oleh suatu lembaga khusus maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini.
Solusi
internal bagi seorang remaja dalam mengendalikan kenakalan remaja antara lain:
- Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
- Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
- Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif, seperti berolahraga, melukis, mengikuti event perlombaan, dan penyaluran hobi.
- Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
- Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kenakalan
remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana
yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri
dan orang-orang di sekitarnya.
Faktor yang
melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas
dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya
perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman tentang keagamaan; pengaruh dari
lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman
sebaya; dan tempat pendidikan. Untuk menanggulanginya Remaja harus bisa
mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa
remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah
sebelumnya gagal pada tahap ini.
Adanya motivasi dari
keluarga, guru, teman sebaya merupakan hal-hal yang bisa dilakukan juga mampu
mengatasi kenakalan remaja.
Adapun solusi dalam
menghadapi kenakalan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
·
Tindakan preventif, yaitu
tindakan untuk mengantisipasi terjadinya kenakalan remaja
·
Tindakan represif, yaitu
memberikan sanksi tegas kepada pelaku kenakalan remaja
·
Tindakan kuratif dan
rehabilitasi, yaitu mengubah tingkah laku pelanggar
remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi.
B. Saran
a.
Orangtua
Disarankan
kepada orangtua untuk dapat menjaga hubungan yang hangatdalam keluarga dengan
cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasihsayang serta tidak
bertengkar di depan anak. Serta memberi pengarahan tentang
cara bergaul. Orang tua harus bisa menjadi teman, agar anak dapat terbuka dan
anak dapat menjadikan orang tua sebagai seorang sahabat terpercaya.
b.
Pihak
Sekolah
Pihak sekolah disarankan dapat
membantu siswa untuk mengenali potensi-potensi yang dimiliki siswa. Sehingga
dapat meningkatkan konsep diri siswa, serta dapatmeminimalisir penggunaan
kata-kata atau sikap yang dapat menurunkan konsep diri siswa.
c.
Pihak Pemerintah
Perlu adanya
tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di Indonesia
agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja.
d.
Masyarakat Umum
Bagi masyarakat umum hendaknya ikut berpartisipasi guna pencegahannya.
Apabila melihat hal-hal yang tidak wajar yang dilakukan oleh para remaja segera
laporkan ke penegak hukum setempat agar diberi penyuluhan dan pengarahan.
Daftar Pustaka
Daftar Situs Judi S1288Poker Deposit Pulsa Resmi dan Tepecaya
BalasHapusKUNJUNGI FREECHIP SITUS SLOT & POKER S1288POKER ONLINE TERMURAH DAN TERPECAYA
MASIH BANYAK PERMAINAN CASINO LIVE POKER CEME SABONG AYAM DAN PERMAINAN LAIN SERUNYA !! TENTUNYA EVENT BONUS PROMO SETIAP BULAN NYA YANG MANTAPPP ^^
CS 24jam Online
JANGAN SAMPAI KEHABISAN !!
CLAIM SEKARANG WA : >> +62 819-1005-3031 <<
CS 24jam Online
JANGAN SAMPAI KEHABISAN !!