Sabtu, 05 November 2016

MAKALAH CARA BERPIKIR KRONOLOGIS DAN SINKRONIS DALAM MEMPELAJARI SEJARAH







MAKALAH CARA BERPIKIR KRONOLOGIS DAN SINKRONIS DALAM MEMPELAJARI SEJARAH

Disusub oleh :
Kelompok 2
Dhea Fitriyani
Anita
Delviyana
Ririn
Rohmat
Dara

SMA NEGERI 1 BATUJAYA
TAHUN AJARAN 2016



         


KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah hasil riset study pustaka ini dapat terselesaikan.
            Laporan pengamatan ini kami susun untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada kami dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai Pembagian Zaman Praaksara khususnya berdasarkan Ilmu Geologi dan Arkeologi.
            Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Ummi Baiq Zurriyatun Sholihah selaku guru bidang studi sejarah yang telah memberikan bimbingan dan saran yang berharga dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik
            Kami menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari kesempurnaan dan masih mengalami kekurangan baik dari segi isi maupun penyusunannya. Maka dari itu, kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk menyempurnakan laporan kami selanjutnya.
            Demikian laporan singkat ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiiiinnnn. . . .

Karawang,       Agustus 2016


Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Masa Praaksara adalah masa dimana manusia belum mengenal tulisan atau disebut masa prasejarah atau nirleka yang artinya tidak adanya tulisan. Masa praaksara berlangsung dari adanya manusia sampai manusia mengenal tulisan. Lalu, jika tidak ada tulisan, bagaimana kita mengetahui adanya masa praaksara? Nah, begini. Kita mengetahui masa praaksara dari sumber-sumbernya yang bukan berupa tulisan yaitu : fosil, artefak, dan alat-alat yang digunakan pada masa praaksara.
Salah satu cirri kehidupan masyarakat Indonesia pada masa awal adalah adanya cara hidup berkelompok. Meskipun masih sangat sederhana, manusia purba telah mengerti akan pentingnya kerja sama dalam kehidupan mereka.
Generasi penerus sekarang ini sudah banyak yang tidak mengenal sejarah-sejarah tentang zaman praaksara atau kehidupan awal masyarakat Indonesia. Padahal hal tersebut sangat penting bagi ilmu pengetahuan. Tanpa kita mengenal sejarah kita akan kacau karena sejarah merupakan sumber ilmu kebudayaan yang sangat berguna. Oleh karena itu, penulis bertujuan membuat makalah ini untuk menjelaskan kehidupan awal maysarakat Indonesia.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1)      Bagaimana proses muncul dan berkembangnya kehidupan awal manusia di Indonesia?
2)      Apa saja jenis-jenis manusia purba ?
3)      Bagaimana cirri-ciri manusia purba di Indonesia ?
4)      Apa saja nilai-nilai budaya pada masa prasejarah di Indonesia?
\
C.    Tujuan
Dalam menyelesaikan masalah yang telah dibahas sebelumnya, maka tujuan yang ingin dicapai adalah:
1)      Dapat menjelaskan proses muncul dan berkembangnya kehidupan awal manusia di Indonesia
2)      Untuk mengetahui jenis-jenis manusia purba di Indonesia.
3)      Untuk mengetahui cirri-ciri manusia purba di Indonesia


BAB II
PEMBAHASAN

Sejarah dikatakan sebagai ilmu karena merupakan pengalaman masa lampau yang disusun secara sistematis dengan metode kajian secara ilmiah untuk mendapatkan kebenaran mengenai masa lampau. Dan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan maka harus dibuktikan secara keilmuan menggunakan metode-metode dan berbagai standard ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan, dan  kebenaran tersebut dapat dibuktikan dengan dokumen yang telah diuji sehingga dapat dipercaya sebagai suatu fakta sejarah.
          Sejarah dianggap sebagai suatu ilmu karena sejarah sendiri mempunyai syarat-syarat ilmu, antara lain:
1.      Adanya objek kajian sejarah ialah kejadian-kejadian di masa lalu yang merupakan      sebab akibat;
2.      Adanya metode sejarah yang menghubungkan bukti-bukti sejarah;
3.      Kisah sejarah tersusun secara sistematis dan kronologis;
4.      Kebenaran fakta diperoleh dari penelitian sumber yang disusun secara rasional dan kritik (penilaian) yang sistematis;
5.      Fakta bersifat subjektif karena tiap orang melihat masa lampau dengan cara yang berbeda.

Pengertian diakronis dan sinkronis menurut sejarah
Pengertian diakronis dan sinkronis

Menurut Galtung, sejarah adalah ilmu diakronis berasal dari kata diachronich; ( dia dalam bahasa latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu ). Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.

Cara berfikir kronologis diakronis dalam mempelajari sejarah

Kronologi
Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya.

Cara berfikir diakronik dalam mempelajari sejarah

Sejarah itu diakronis maksudnya me­manjang dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu sosial itu sinkronis maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan proses, sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B. 
Sejarah berupaya melihat segala sesuatu dari sudut rentang waktu. Pendekatan diakronis adalah salah satu yang menganalisis evolusi/perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang memungkinkan seseorang untuk menilai bagaimana bahwa sesuatu perubahan itu terjadi sepanjang masa. Sejarawan akan menggunakan pendekatan ini untuk menganalisis dampak perubahan variabel pada sesuatu, sehingga memungkinkan sejarawan untuk mendalilkan MENGAPA keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya atau MENGAPA keadaan tertentu berkembang / berkelanjutan.
Contoh:
Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920
Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930;
Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949;
Gerakan Zionisme 1897-1948 dan sebagainya.
 
Cara berfikir sinkronik dalam mempelajari sejarah

Sedangkan ilmu sosial itu sinkronik (menekankan struktur) artinya  ilmu sosial meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.

Contoh: satu mungkin menggunakan pendekatan sinkronis untuk menggambarkan keadaan ekonomi  di Indonesia pada suatu waktu tertentu, menganalisis struktur dan fungsi ekonomi hanya pada keadaan tertentu dan pada di saat itu.Penelitian arsip memungkinkan orang untuk meneliti waktu yang panjang.  
Istilah memanjang dalam waktu itu meliputi juga gejala sejarah yang ada didalam waktu yang panjang itu.
Ada juga yang menyebutkan ilmu sinkronis, yaitu ilmu yang meneliti gejala - gejala yang meluas dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas.
Sedangkan contoh penulisan sejarah dengan topik - topik dari ilmu sosial yang disusun dengan cara sinkronis lainnya misalnya adalah: 
-          Tarekat Naqsyabandiyah 
-          Qodiriyah di pesantren -  pesantren Jawa´; 
-          Kota - kota metropolitan : Jakarta , Surabaya dan Medan´; (metode survey dan interview hanya    
   memungkinkan topik yang kontemporer dengan jangka waktu yang pendek, tetapi bisa jadi ruangnya yang    sangat luas.

Kedua ilmu ini saling berhubungan ( ilmu sejarah dan ilmu – ilmu sosial ). Kita ingin mencatat bahwa ada persilangan antara sejarah yang diakronis dan ilmu sosial lain yang sinkronis Artinya ada kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial, dan sebaliknya, ilmu sosial menggunakan sejarah Ilmu diakronis bercampur dengan sinkronis
Contoh: 
-          Peranan militer dalam politik,1945-1999  ( yang ditulis seorang ahli ilmu politik ) 
-          Elit Agama dan Politik 1945- 2003 (yang ditulis ahli sosiologi )


Mendeskripsikan konsep ruang dan waktu

Konsep Ruang
Ø  Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu. 
·         Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa - peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu.
·         Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut.
·         Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi.
Konsep waktu
·         Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup.
·         Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
·         Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang 
Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah
  1. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah
  2. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian
  1. Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup ( beraktivitas )
1.      Berfikir Sinkronis dalam mempelajari sejarah
Kata sinkronis berasal dari bahasa Yunani syn yang berarti dengan, dan khronos yang berarti waktu, masa.
Berpikir sinkronis dalam sejarah adalah mempelajari peristiwa yang sezaman, atau bersifat horisontal. Sinkronik artinya segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi di suatu masa/ruang tetapi terbatas dalam waktu.
Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.
pengertian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari pristiwa sejarah dengan berbagai aspeknya pada waktu atau kurun waktu yang tertentu atau terbatas. Kajian sinkronis sejarah mengandung kesistematisan tinggi, sedangkan kajian diakronis tidak.  Kajian sinkronis justru lebih serius dan sulit.
Berdasarkan uraian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa pengertian berpikir sinkronik dalam sejarah adalah  mempelajari (mengkaji) struktur (karakter) suatu peristiwa sejarah dalam kurun waktu tertentu atau dibatasi oleh waktu.
Ciri Ciri  sinkronik yakni sebagai berikut :
1.      Mengkaji  pada masa tertentu
2.      Menitik beratkan pengkajian  pada strukturnya(karakternya)
3.      Bersifat horizontal
4.      Tidak ada konsep perbandingan
5.      Cakupan kajian lebih sempit
6.      Memiliki sistematis yang tinggi
7.      Bersifat lebih serius dan sulit

2.      Berfikir Diakronik dalam mempelajari Sejarah
Sejarah itu diakronis artinya  me­manjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang, sedangkan ilmu-ilmu sosial itu sinkronis maksudnya melebar dalam ruang.
Sejarah mementingkan proses, sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B. 
Sejarah berupaya melihat segala sesuatu dari sudut rentang waktu. 
Pendekatan diakronis adalah salah satu yang menganalisis evolusi/perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang memungkinkan seseorang untuk menilai bagaimana bahwa sesuatu perubahan itu terjadi sepanjang masa. 
Diakronis berasal dari bahasa Yunani, dia artinya melintasi atau melewati dan khronos yang berarti perjalanan waktu.
Dengan demikian, diakronis dapat diartikan sebagai suatu peristiwa yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya dan tidak berdiri sendiri atau timbul secara tiba-tiba. Sebab sejarah meneliti gejala-gejala yang memanjang dalam waktu, tetapi dalam ruang yang terbatas.
Konsep diakronis melihat bahwa peristiwa dalam sejarah mengalami perkembangan dan bergerak sepanjang masa. Melalui proses inilah, manusia dapat melakukan perbandingan dan melihat perkembangan sejarah kehidupan masyarakatnya dari jaman ke jaman berikutnya.
Suatu peristiwa sejarah tidak bisa lepas dari peristiwa sebelumnya dan akan mempengaruhi peristiwa yang akan datang. Sehingga, berfikir secara diakronis haruslah dapat memberikan penjelasan secara kronologis dan kausalita.
Studi diakronis bersifat vertikal, misalnya menyelidiki perkembangan sejarah Indonesia yang dimulai sejak adanya prasasti di Kutai sampai kini.

Adapun ciri  diakronik yaitu:
1.      Mengkaji dengan berlalunya masa;
2.      Menitik beratkan pengkajian pristiwa pada sejarahnya
3.      Bersifat historis atau komparatif;
4.      Bersifat vertikal;
5.      Terdapat konsep perbandingan;
6.      Cakupan kajian lebih luas;


A.     Cara Berpikir Diakronik Dalam Mempelajari Sejarah
Diakronik berasal dari kata diachronich; (dia, terdiri dari dua kata, yaitu dia dalam bahasa latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu. Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.

Berpikir diakronik adalah berpikir kronologis (urutan) dalam menganalisis sesuatu. Kronologis adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu kejadiannya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya.

Sejarah itu ilmu diakronis, yang mementingkan proses, sejarah akan membicarakan suatu peristiwa tertentu yang terjadi pada suatu tempat tertentu sesuai dengan urutan waktu terjadinya. Dengan pendekatan diakronis, sejarah berupaya menganalisis evolusi/perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang memungkinkan seseorang untuk menilai bahwa perubahan itu terjadi sepanjang masa. Sejarawan akan menggunakan pendekatan ini untuk menganalisis dampak perubahan variabel pada sesuatu, sehingga memungkinkan sejarawan untuk mendalilkan mengapa keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya atau mengapa keadaan tertentu berkembang/berkelanjutan.

Perkembangan Sarekat Islam di Solo (1911-1920); Perang Diponegaro (1925-1930); dan Revolusi Fisik di Indonesia (1945-1949) merupakan beberapa contoh penulisan sejarah yang menggunakan pendekatan diakronik.

B.     Cara Berpikir Sinkronik Dalam Mempelajari Sejarah
Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu. Pendekatan sinkronik biasa digunakan dalam ilmu-ilmu sosial. Sinkronik lebih menekankan pada struktur, artinya meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.

Istilah memanjang dalam waktu itu meliputi juga gejala sejarah yang ada didalam waktu yang panjang itu. Ada juga yang menyebutkan ilmu sinkronis, yaitu ilmu yang meneliti gejala-gejala yang meluas dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas. Beberapa contoh penulisan sejarah dengan topik-topik dari ilmu sosial yang disusun dengan cara sinkronik lainnya misalnya Tarekat Naqsyabandiyah dan Qodiriyah di pesantren-pesantren Jawa.
Ilmu sejarah dan ilmu-ilmu sosial ini saling berhubungan. Kita ingin mencatat bahwa ada persilangan antara sejarah yang diakronik dan ilmu sosial lain yang sinkronik. Artinya ada kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial, dan sebaliknya, ilmu sosial menggunakan sejarah ilmu diakronik bercampur dengan sinkronik. Contoh : Peranan militer dalam politik (1945-1999) yang ditulis seorang ahli ilmu politik; Elit Agama dan Politik (1945- 2003) yang ditulis ahli sosiologi.

C.     Konsep Ruang dan Waktu
Sejarah terbentuk dari tiga unsur, yang ketiganya tidak dapat terpisahkan antara satu dengan yang lain. Ketiga unsur tersebut, yaitu manusia, ruang dan waktu.

1.      Manusia. Unsur manusia memiliki peran penting dalam peristiwa sejarah. Manusia adalah pelaku/aktor utama yang sangat mementukan suatu peristiwa sejarah. Sehingga mempelajari sejarah dapat diartikan juga kita mempelajari sejarah manusia. Sebagai aktor sejarah, manusia memiliki kemampuan berpikir yang merupakan cikal bakal munculnya ide kreatif. Ide kreatif inilah yang merupakan embrio terbentuknya kebudayaan.
2.      Ruang. Dalam sejarah, ruang merupakan unsur penting yang harus ada. Ruang atau tempat terjadinya peristiwa sejarah berkaitan dengan aspek geografis. Setiap komunitas yang tinggal di suatu tempat, akan memiliki pola pikir dan sistem budaya yang diperoleh dari leluhurnya. Sehingga kisah sejarah manusia merupakan proses interaksi dengan kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi pada ruang atau tempat tertentu.
3.      Waktu. Setiap manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dalam waktu dan tidak dapat dilepaskan dari waktu. Mereka berkaitan erat dengan kehidupan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Mempelajari sejarah bukan hanya mempelajari sesuatu yang berhenti, melainkan sesuatu yang terus bergerak sejalan dengan perjalanan waktu. Setiap peristiwa sejarah berada dalam kurun waktu tertentu yang memiliki latar belakang waktu sebelumnya.

D.    Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian. Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup (beraktivitas) 



BAB III
PENUTUP


A.     KESIMPULAN
Priodesasi masa prasejarah berdasarkan ilmu geoligi ini dilakukan untuk mengetahui terbentuknya bumi dari masa awal sampai seperti saat   ini, melalui lapisan-lapisan bumi. Melalui lapisan-lapisan bumi kita akan mengetahui usia fosil dan benda-benda purbakala.  Semakin dalam  dari permukaan tanah  tempat ditemukannya fosil atau benda tersebut maka dpat disimpulkan bahwa usia benda itu semakin tua dan sebaliknya.  Melalui pemeriksaan laboratorium, akan diketahui berapa kira-kira usia bumi beserta makhluk yang pernah menghuninya.berikut adalah uraian mngenai tahapan-tahapan terciptanya bumi.
Pembabakan  prasejarah berdasarkan ilmu arkeologi  bertujuan untuk mengetahui usia manusia purba berdasarkan peninggalan purbakala. Benda-benda tersebut dapat berupa perkakas rumah tangga, patung, coretan di gua, dan fosil purba. Manusia purba menggunakan alat-alat untuk memenuhi kebutuhannya seperti mencari dan mengolah makanan dengan menggunakan perkakas dari batu atau benda-benda alam lainnya yang keras seperti kayu dan tulang.
Kehidupan masyarakat di Indonesia terus mengalami perkembangan, yakni dari masa berburu dan mengumpulkan makanan kemudian berkembang ke masa menetap dan bercocok tanam. Dalam masa menetap dan bercocok tanam masyarakat kemudian berusaha membuat atau menciptakan berbagai macam peralatan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka maka lahirlah budaya. Budaya yang semula merupakan budaya batu mulai dari batu tua,madya, dan muda lalu berkembag ke budaya batu besar dan budaya besi atau perunggu bersamaan dengan lahrnya budaya batu besar (megalitikum) maka berkembang pula system kepercayaan masyarakat seperti animisme dan dinamisme



Tidak ada komentar:

Posting Komentar