Selasa, 01 November 2016

makalah Pengertian sejarah




MAKALAH


PENGERTIAN SEJARAH

 



Di susun oleh :

Kelompok 2

Ketua        : Yanti
Sekretaris  : Fitriyah
Moderator          : Dela Nurlaela
Presentasi  : 1 Edi Wijaya
                    2 Aji Pamungkas
Penjawab  : 1 Adi Hermanto
                    2 Yusep

Kelas : X IIS 5



SMAN 1 BATUJAYA



KATA PENGANTAR

            Dengan telah memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dengan dorongan semangat yang tinggi, maka kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGERTIAN  SEJARAH” . sebagai salah satu bahan presentasi perkuliahan kami. Segenap penyusun dan penyaji materi berusaha memfasilitasi proses makalah ini.
            Makalah ini membahas tentang pengertian dan ruang lingkup sejarah, metode dan ilmu bantu sejarah, tujuan dan kegunaan sejarah, sejarah perkembangan sejarah, hubungan ilmu sejarah dengan ilmu social lainya, menuju rapprochement sejarah, generalisasi sejarah, konsep, serta teori sejarah. Untuk itu kami segenap penyusun berharap rekan semua membaca makalah yang telah kami susun ini.
            Makalah yang disusun ini tentunya jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami segenap penyusun menerima saran maupun kritikan dari berbagai pihak, baik dosen, maupun rekan – rekan mahasiswa. Kami segenap penyusun mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak, terutama kepada dosen mata kuliah pengantar ilmu social. Atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih.





Penyusun




DAFTAR ISI


Kata pengantar.......................................................................................................... i
Daftar isi................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan.................................................................................................. 1
A.   Latar Belakang...................................................................... 1
B.   Rumusan Masalah................................................................. 1
C.   Tujuan................................................................................... 1
BAB II Pembahasan................................................................................................. 2
A.   Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah................................. 2
B.     Teori – Teori  Sejarah........................................................... 11
BAB III Penutup..................................................................................................... 14
A.    Kesimpulan.................................................................................................. 14
B.     Saran............................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 15






BAB II
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

         Sejarah merupakan suatu penggambaran ataupun rekonstruksi peristiwa, kisah, maupun cerita yang benar – benar telah terjadi di masa lampau dan peristiwa – peristiwa tersebut mempunyai keterkaitan antara satu dan yang lainya.
             Dilihat dari perkembangan sejarah di wilayah kita sekarang ini, para penerus kurang memahami arti pentingnya sejarah, karena jika tanpa sejarah, masa lalu hanya akan digunakan untuk kepentingan praktiknya saja. Dan tidak lama lagi kita akan menjadi terputus dari berbagai pengalaman kehidupan manusia pada masa lampau.
            Adapun fungsi dari mempelajari sejarah yaitu, membawa dan mengajarkan kebijaksanaan ataupun kerifan – kearifan (fungsi edukatif), memberikan nspirasi attau ilham (fungsi inspiratif), serta berperan dalam proses pembelajaran pada salah satu kejujuran atau ketrampilan tertentu (fungsi instruktif), dan jga memberikan rasa kesenangan maupun keindahan (fungsi rekreasi)
            Mengingat bahwa ilmu sejarah dipandang perlu bahkan penting untuk dipelajari, karena ilmu sejarah memiliki banyak hubungan dengan ilmu – ilmu social lainya. Diantara hubungan – hubungan itu adalah hubungan sejarah dengan sosiologi, antropologi, hubungan antropologi budaya dengan sejarah, hubungan sejarah dengan psikologi, hubungan sejarah dengan geografi, hubungan sejarah dengan ekonomi, dan hubungan sejarah dengan ilmu politik

B.     Rumusan Masalah
1)      Apa pengertian dari sejarah?
2)      Apa tujuan mempelajari sejarah dan dampak jika tidak mempelajarinya?
3)      Apa fungsi dari mempelajari ilmu sejarah?
4)      Sebutkan hubungan – hubungan sejarah dengan ilmu sosial lainya.
C.     Tujuan
1)      Dapat memahami pengertian dari sejarah
2)      Mengetahui tujuan mempelajari sejarah dan dampak jika tidak mempelajari sejarah
3)      Dapat mengamalkan setiap fungsi dari mempelajari ilmu sejarah
4)      Dapat menyebutkan hubungan – hubungan ilmu sejarah dengan ilmu – ilmu sosial lainya.
BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah

1.      Pengertian Sejarah
Mernbahas sejarah memang tidak akan pernah ada habisnya, sekecil apapun yang dibahas dalarn sejarah, pada point yang perlama ini karni akan memaparan tentang pengertian dan ruang lingkup sejarah. Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (Sajaratun) yang artinya pohon. Dalarn bahasa Alab sendiri, sejarah disebut tarikh . Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah waktu atau penanggalan. Pengertian pohon kayu disini adalah suatu kejadian, perembangan, atau peftumbuan,tentang suatu hal (peristiwa), dalam suatu kesinambungan atau (kontinuitas). Beberapa peneliti malah berpendapat bahwa arli syajarah tidak sama denan sejarah, sebab sejarah bukan hanya bermakna sebagai pohon keluarga, asal - usul, atau istilah. Dalam istilah bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal istilah sejarah yang dipakai dalam literatur bahasa Indonesia itu terdapat beberapa variasi, meskipun begitu, banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal-muasal,dalam bahasa Yunani historia. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan history, bahasa Prancis historie, bahasa Italia storia, bahasa Jerman geschichte, yang berarti yang terjadi, dan bahasa Belanda dikenal gescheiedenis.Namun, kata Sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu historia (dlbaca: istoria) yang berarti ilmu atau orang pandai. Namun, dalam penggunaanya oleh filsuf terkenal dari yunani Adstoteles, historia berlari suatu pertelaan sisternatis mengenai seperangkat gejala alam, entah susunan kronologi yang merupakan factor atau tidak di dalam pertelaan penggunaan itu, meskipun jarang, namun nyatanya masih tetap hidup. Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berarti masa lalu manusia.akan tetapi seiring dengan perkembanganzaman, kata lain yang sama artinya yaitu scicntia lebih sering dipergunakan untuk rnenyebutkan pertelaan sistemais non kronologis mengenai gejala alam, sedangkan kata istoria biasanya diperuntukan bagi pertelaan mengenai gejala gejala ( terutama yang berhubungan dengan manusia) dalam urutan kronologis. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah dalam bahasa jerman Geschichte yang berarti sudah terjadi. Bila dibandingkan, arli kata sejarah dalam bahasa inggris dan bahasa jerman, acapkali dijumpai di dalam ucapan - ucapanya yang terlalu sering dipakai seperli "semua sejarah rnengajarkan sesuatu" atau "pelajaran - pelajaran sejarah". Salah satu perkataan Sunnal dan Haas ( 1993:78) pernah menyebut bahwa "History is a ctu'onological study that interprets and gives meaning to events and applies systhematic rnethods to discover the truth. Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan sebagai bagian dari ilmu budaya (humaniora). Akan tetapi, kini sejarah lebih sering dikategorikan ke dalam ilmu sosial, terutama bila rnenyangkut perunutan sejarah secara kronologis. Ilmu sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu. Ilmu sejarah dapat dibagi menjadi krouologi, historiografi, genealogi, paleografi, dan kliometrik. Moh. Yamin pernah berkata bahwa Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dibuktikan dengan kenyataan. Sedangkan menurut J.V Brice Sejarah adalah cararan-earatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan dan diperbuat oleh manusia.
Sedangkan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Tahun 1952, sejarah disebutkan
memiliki 3 arti yaitu :
1.  Menurut kesusastraan lama : silsilah, atau asal - usul
2. Kejadian dan Peristiwa yang benar benar terjadi pada masa lampau
3. Ilmu, pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian dan peristiwa yang benar – benar terjadi pada masa lampau.
Sedangkan Moh.Ali dalam bukunya 'Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia" (1963) mendefi nisikan sej arah sebagai :
l.   Jurnlah perubahan - perubahan kejadian dan peristiwa dalam kenyataan sekitar kita.
2. Cerita tentang perubahan - perubahan, kejadian, dan peristiwa dalam kenyataan sekitar kita.
3.  Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan - perubahan kejadian dan pelistiwa dalam kenyataan sekitar kita.

Pengertian sejarah berbeda dengan pengertian Ilmu sejarah. Sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lalu manusia sedangkan Ilmu sejarah adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia. Apabila kita ambil peristiwa masa lampau saja, itu belum berarli sejarah. Karena, sejarah
akan mengandung arti bila peristiwa masa lampau atau faktanya diberi cerita dan ceritanya harus disusun dengan menggunakan persyaratan ilmiah.

Dan menurut beberapa ahli lain, pengertian sejarah ialah:
1.      Dr. R. Ruslan Abdul Gani : Sejarah adalah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematic perkembangan masyarakat serta manusia di masa lampau beserta kejadian-kejadian.
2.      Prof. Dr. H. Muh. Yamin  :  Sejarah  adalah  suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan bberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan ( fakta-fakta ).
3.      Patrick Gardiner : Sejarah merupakan suatu ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat manusia.
4.      W.H. Walsh : Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang menitik beratkan pada pencatatan yang berarti dan  penting bagi manusia.
5.      JV. Bryce : Sejarah adalah catatan dari apa yang dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh manusia.
6.      R. Moh. Ali : Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang menitik beratkan pada pencatatan yang berarti dan penting bagi manusia.

Peristiwa sejarah itu mencakup segala hal yang dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh manusia (Kuntowijoyo, 1995,17)

Terdapat dua jenis cara penulisan sejarah

      1)      Sejarah Naratif
a)  Uraian logis mengenai suatu proses perkembangan terjadinya peristiwa berdasarkan common sense (akal sehat), imajinasi, ketrampilan ekspresi, bahas dan pengetahuan fakt.
b)  Proses terjadinya peristiwa secara genesis (dari awal – akhir)
c)  Keterangan mengenai sebab – sebanya (kausalitas) secara deskriptif
d)  Ditulis tanpa memakai teori dan metodologi.

      2)      Sejarah Ilmiah / Analisis
       Kriteria utama sejarah ini adalah mengkaji dan menyajikan suatu kejadian di masa lampau dengan menerangkan sebab – sebanya yang bersumber pada kondisi lingkungan peristiwa (kondisional) dan konteks social – budaya (kontekstual). Namun, pelukisan sejarah ilmiah yang pada giliranya bertujuan memberikan makna dan penjelasan tentang factor – factor terjadinya suatu peristiwa tersebut dapat dilakukan secara implicit di dalam deskripsi dengan ebrdasarkan konsep dan teori yang relevan (Kartodirdjo, 1992:3).
      
Lalu mengapa sejarah dapat dikatakan sebagai ilmu??

Karena memenuhi Syarat-syarat sebagai Ilmu : ( Artinya Sejarah merupakan Cabang Ilmu yang berdiri sendiri, karena melalui penelitian Ilmiah
1. Melalui Tahab-tahab Penelitian
2. Disusun secara Sistematis
3. Melalui /memakai Metodologis

Sejarah akan Ilmiah ( hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan ), apabila hasilnya :
     1. Logis ( dapat diterima akal )
     2. Sistematis ( berurutan dalam penelitian )
     3. Obyektif ( apa adanya hasil penelitiannya )
     4. Metodologis ( memakai teknik Penelitian )
      Untuk lebih mudahnya dalam penelitian sejarah kita akan berusaha menjawab 5 pertanyaan karena sejarah adalah ilmu atau pengetahuan untuk merekonstruksikan kembali aktivitas atau tindakan umat manusia di masa lampau dengan berusaha untuk memberi jawaban atas lima “ W “, yaitu :
     1.What ( apa wujud kejadian/apa peristiwa tersebut )
     2.Who ( siapa yang tersangkut/terlibat langsung atau tidak dalam suatu peristiwa)
    3.Where ( dimanakah peristiwa itu terjadi )
    4.Why ( mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi )
    5.When ( kapan peristiwa itu terjadi )

Dengan demikian Sejarah dapat dimasukkan dalam suatu ilmu tersendiri. Karena memenuhi persyaratan sebagai ilmu, yakni sebagai berikut :

a.       Metode yang efisien. Sejarah yang mempunyai metode tersendiri dalam rangka pencarian dan penelitiannya, yakni dalam pengumpulan sumber, mengadakan penelitian sumber, penafsiran data serta penyajian data dalam bentuk cerita sejarah.
b.      Obyek yang definitive : Ruang lingkup sejarah adalah apa yang telah diperbuat oleh manusia di masa lampau.
c.       Formulasi dan kebenaran : Bahwa apa yang disajikan dalam cerita sejarah ( historiografi ), diusahakan sejauh nungkin menjauhi peristiwanya, untuk itu dilakukan analisa data secara ilmiah.
d.      Penyusunan yang sistematis : Dalam usaha mulai dari langkah pertama sampai akhir dilakukan secara teratur dan sistematis. Jadi, Sejarah benar-benar dapat dimasukkan dalam ilmu tersendiri.

Dengan demikian penelitian sejarah mempunyai arti bahwa tahab penulisan sejarah ( historiografi), bukan hanya sekesar menyusun dan merangkai fakta-fakta hasil penelitian, melainkan juga menyampaikan peristiwa, pikiran, dan emosi melalui interpretasi sejarah berdasarkan fakta-fakta hasil penelitian. Tetapi dalam menuliskan hasil penelitian, sejarawan atau peneliti harus sadar bahwa tulisan itu tidak hanya untuk kepentingannya tetapi juga dibaca orang lain.

Untuk itu perlu dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisannya. Penyajian penelitian sejarah dalam bentuk tulisan bukan hanya sekesar menyusun dan merangkai fakta-fakta hasil penelitian, melainkan juga menyampaikan peristiwa, pikiran, dan emosi melalui interpretasi sejarah berdasarkan fakta-fakta hasil penelitian ( melalui kririk dan mempertimbangkan intrepretasi subyektif dan obyektibnya.

Dalam menuliskan hasil penelitian, sejarawan atau peneliti harus sadar bahwa tulisan itu tidak hanya untuk kepentingannya tetapi juga dibaca orang lain. Untuk itu perlu dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisannya dalam penyajian penelitian sejarah dalam bentuk tulisan ( historiografi ).

2).  Ruang Lingkup Sejarah

Karena lingkup sejarah sangat besar, perlu klasifikasi yang baik untuk memudahkan penelitian. Bila beberapa penulis seperti H.G. Wells, Will Durant, dan Ariel Durant menulis sejarah dalam lingk-up umum, kebanyakan sejarawan memiliki keahlian dan spesialisasi masingmasing. Beberapa clari mereka sepakat untuk membagi peranan kedudukan sejarah menjadi 3 kelompok besar yaitu; sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai cerita (ismaun, 1993:277)

1.       Sejarah sebagai peristiwa
Adalah sesuatu yang terjadi pacla manusia cli masa larnpau. Pengerlian manusia di masa lampau adalah sesuatu yang penting dalam definisi sejarah. Pengerlian sejarah sebagai peristiwa sebenarnya memiliki makna yang sangat luas dan beraneka ragam. Namun, keluasan dan keanekaragaman tersebut sama dengan luasnya kon-rpleksitas kehidupan manusia. Sejarah sebagai peristiwa selingjuga disebut sejarah sebagai kenyataan dan sejarah sebagai objektif (ismaun, 1993 :279). Artinya, peristiwa - peristiwa tersebut benar benar terjacli dan didukung oleh evedensi - evidensi yang menguatkan seperti berupa peninggalan (relics atau
remains). Dan catatan - catatan (r'ecords) (lucey,1 984:27). Selain itu, dapat pula peristiwa itu diketahui dari sumber - sumber yang bersifat lisan yang si sampaikan dali mulut ke mulut.
    
     2. Sejarah sebagai ilmu
Dalam pengertianya, kita mengenal definisi sejarah yang bermacam - macarn, baik yang menyangkut persoalan persoalan. Sejarah sebagai bagian dari ilmu social, sejarah sebagai bagian dari ihnu hurnaniola, lnaupun yang berkernbang di sekitar makna dan hakikat yang terkandung dalam sejarah.
Bury (teggar-t, 1960:36) secara tegas menyatakan history is science no less, and tnore. Sejarah adalah ilmu Pendapat pollard (ismaun, I953:282)menyatakan history is both a science and afi, because it lequire scientific analysis of matrealis and an arlhistic scientist of the result. Sejarah dikategorikan sebagai ilmu karena dalam sejarah pun memiliki batang tubuh keilmuan ( the body of knowledge), metodologi yang spesifik. Sejarahpun memiliki struktur keilmuan tersendiri. Baikdalam fakta, konsep, maupun generalisasiya (bank, 1971:2Il-219; sjamsudin, 1996:7-I9).

     3. Sejarah sebagai cerita
Sejarah sebagai kisah adalah cerita berupa narasi yang disusun berdasarkan pendapat seseorang, rnemori, kesan atau taf'siran manusia terhadap suatu peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Disebut sejarah sebagai subyek yang arlinya sejarah tersebut telah mendapatkan penafsiran dari penyusunan cerita sejarah. Dalam hal ini sejarawan mempunyai peran sebagai "The Man Behind the Gr.m", artinya mereka menlusun cerita sejarah berdasarkan jejak-jejak sejarah (sejarah sebagai peristiwa) namun tetap dipengaruhi oleh sudut pandang sejarawan itu sendiri.
Ada banyak cara untuk memilah ihformasi dalam sejarah, antara lain:
. Berdasarkan kurun waktu (kronologis).
. Berdasarkan wilayah (geografis).
. Berdasarkan negara (nasional).
. Beldasarkan kelompok suku bangsa (etnis).
. Berdasarkan topik atau pokok bahasan (topikal).

Dilihat dari ruang lingkupnya yang begitu luas, bila dibagi lagi menjadi satu pembahasan yang tematik, maka akan muncul belasan cakupan sejarah, diantaranya:

1.      Sejarah Sosial
Berdasarkan buku pengantar ilmu sosial, karangan bapak Dadang (2008). Pengertian sejarah social dibuat oleh Trevelyn dalam bukuna English Social History, A Survey of Six Centuries (1942). Ia berpendapat bahwa sejarah social adalah sejarah tanpa nuansa politik.
Lain lagi yang dikatakan oleh Robert J Bezucha (1972:x), menurutnya sejarah social itu ialah sejarah budaya yang mengkaji kehidupan sehari – hari anggota – anggota masyarakat dari lapisan yang berbeda – beda dan dari periode yang berbeda – beda pula.
Menurut Hobsbawm (1972:2) di dalam sejarah social itu diakui sejarah dari orang – orang miskin atau kelas bawah; gerakan – gerakan sosial; berbagai kegiatan manusia, seperti tingkah laku, adat istiadat, kehidupan sehari – hari; sejarah social dalam hubunganya dengan sejarah ekonomi.

2.      Sejarah Ekonomi
Sebenarnya sejarah ekonomi ini lebih merupakan perpaduan dari dua disiplin ilmu, seperti namanya yaitu ilmu sejarah dan ilmu ekonomi. Sejarah ekonomi mulai dianggap sebagai bidang studi tersendiri dimulai dengan dibentuknya Economic History Society pada tahun 1926, dan jurnalnya yang begitu terkenal “Economic History Review” yang mulai terbita pada tahun 1927. Selain itu dibentuknya “National Beureu of Economic Research” pada tahun 1920.

3.      Sejarah Kebudayaan
Agak sulit untuk menjelaskan secara spesifik apa itu sejarah kebudayaan, mengingat arti kebudayaan itu sendiri sangat luas. Hal ini tentu saja sangat berseberangan dengan apa yang kita pelajari di tingkat sekolah, dimana ruang lingkup sejarah kebudayaan itu lebih berkisar pada bidang arkeologi, sesuatu yang berkaitan dengan kepercayaan, seni – bangunan, seni sastra, seni pahat, dll. Namun, dalam gaya baru, pengertian sejarah kebudayaan menjadi lebih luas, aspek – aspek seperti gaya hidup, etika, etiket pergaulan, kehidupan keluarga sehari – hari, pendidikan, berbagai adat istiadat, upacara adat, siklus kehidupan dsb (Kartodirdjo, 1992:195).

4.      Sejarah Demografi
Sebenarnya sejarah demografi sudah ada sejak dulu, ketika John Graunt mempublikasikan “Natural and Political Observations made upon the bills Mortality” (1662).

5.      Sejarah Politik
Dalam sejarah lama, sejarah politik memiliki kedudukan yang dominan dalam historiografi barat. Akibatnya, timbul tradisi yang kokoh bahwa sejarah konvensional adalah sejarah politik (Kartodirdjo, 1992:46). Karakteristik utama dalam sejarah konvensional adalah bersifat deskriptif – naratif. Dalam hal itu, proses politik diungkapkan melalui satu dimensi politik belaka. Dalam sejarah politik gaya lama, biasanya mengutamakan diplomasi dan peranan – tokoh – tokoh besar serta pahlawan – pahlawan yang berpengaruh besar.
       
Berbeda dengan sejarah politik gaya baru yang sifatnya multidimensional, karena sejarah politik dibuat lebih menarik, mengingat eksplanasinya lebih luas, mendalam, dan tidak terjebak dalam determinisme historis (Kartodirdjo, 1992:49). Cakupan analisisnya pun lebih luas, karena struktur kekuasaan, kepemimpinan, para elite, otoritas, budaya politik, proses mobilisasi, jarinan – jarinan politik dalam hubunganya dengan system – system dan proses social, ekonomi, dan sebagainya pun turut dibahas.

6.      Sejarah Kebudayaan Rakyat
Sebenarnya agak sulit untuk membedakan sejarah kebudayaan dengan sejarah kebudayaan rakyat atau the history of popular culture. Kesulitan itu secara teoritik tidak membedakan secara eksplisit antar “kebudayaan atas” dengan “kebudayaan Bawah”. Namun secara realitas – empiric, perbedaan ini tampak bukan dalam struktur, melainkan praksisnya.

7.      Sejarah Intelektual
Secara filosofis hubungan sejarah dengan intelektual lebih erat dengan aliran fenomenologi yang mengkaji tentang fenomena – fenomena atau apa saja yang tampak. Dalam suatu fakta sejarah, ragamnya dapat berupa artifact (benda), socifact (hubungan social), dan mentifact (kejiwaan). Namun, perlu dicatat disini, bahwa tidak semua bentuk kesadaran meninggalkan bekas. Banyak sekali peninggalan – pennggalan yang ikut musnah terbawa sampai ke liang lahat. Disinilah sejarawan dituntut keahlianya untuk dapat merekam kesadaran tersebut yang menyangkut dengan alam pikiran manusia masa lalu yang menjadi pusat perhatian sejarah intelektual. Karena, alam pikiran itu sendiri memiliki struktur yang bertahan lama dan dapat direkam.

8.      Sejarah Keluarga
Sebagaisuatu bidang riset, sejarah keluarga (family history) mulai muncul pada tahun 1950-an sebagai bagian tumbuhnya minat terhadap sejarah ekonomi dan sejarah social (wall, 2000:340-341). Dimana para ahli sejarah mencari informasi mengenai keluarga dari berbagai sumber, mulai dari dokumen – dokumen legal, catatan kasus – kasus pengadilan, sejarah nama – nama keluarga, lukisan lama, naskah perjanjian, dan berbagai penggalian arkeologis di lokasi – lokasi milik pribadi, maupun milik public untuk mengungkap cikal bakal kehidupan keluarganya (Gotain, 1978; Rawson, 1906; Gardner, 1985).

9.      Sejarah Etnis
Pada umumya sejarah etnis (etnohistory) ditulis untuk merekonstruksi sejrah dari kelompok – kelompok etnis sejak sebelum datangnya bangsa eropa sampai dengan interaksi mereka dengan orang – orang eropa. Sejarah etnis tersebut mulai digunakan secara umum oleh pakar antropologi, arkeologi, dan sejarawan sejak tahun 1940-an (Sjamsuddin, 1996:215). Contoh sejarah etnis adalah sejarah etnis Aztec, maya, aborigin, dan maori.
Adapun ruang lingkup sejarah etnis ini mencakup kajian – kajian yang meliputi aspek – aspek social, ekonomi, kebudayaan, kepercayaan masyarakat, interaksi dalam lingkungan masyarakat atau kelompok, kekerabatan, perubahan – perubahan social – budaya, migrasi, dsb. Untuk menyusun sejarah etnis yang baik, diperlukan suatu pembahasan yang bersifat interdisipliner untuk mengungkap secara mendalam dari berbagai aspek kehidupan.

10.  Sejarah Psikologi dan Psikologi Histori
Mungkin benar tulisan peter burke dalam “History and Social Theory” yang menyebtkan bahwa sampai sekarang ini peranan psikologi masih agak marginal dalam historiografi, dan alasanya banyak yang menyandarkan pada relasi psikologi dan sejarah (Burke, 2001:170).

11.  Sejarah Pendidikan
Sejarah pendidikan memiliki substansi yang luas, baik yang menyangkut tradisi dan pemikiran – pemikiran berharga dari para pemimpin besar pendidikan, system pendidikan, dan pendidikan dalam hubunganya dengan sejumlah elemen – elemen penting dan problematic, khususnya dalam perubahan social yang menyangktu aliran – aliran. Yaitu, perenialisme, esensialisme, rekonstruksionisme, konstruksionisme, dan progresifisme. Pendekatan pembelajaranya dapat menyangkut tentang psikologi belajar behaviorisme gestalt, humanism, kognitifisme, bahkan sampai psikologi belajar kecerdasan majemuk gardner.

12.  Sejarah Medis
Penulisan sejarah medis dilator belakangi oleh kebutuhan para dokter yang menyadari pemahaman tradisi – tradisi pengobatan yang berbeda – beda pada masa lalu.

      B. Teori – Teori  Sejarah
       Teori merupakan unsure yang sanagat esensial dalam kajian tentang suatu fenomena, baik pada masa lalu maupun masa sekarang. Namun, untuk ilmu sejarah kedudukan teori meni8mbulkan perdebatan sengit, terutama antara aliranempirismedan idealism, khusunya mengenai penerapan hokum umum (general law) dan teori generalisasi (generalizing theory). Menurut golongan idealis, terutama Neo-Kantian , seperti Wilhelm Dilthey, Henrich Rickert, dan R.G Collingwood, gahwa ilmu – ilmu alam (natural science) berbeda dengan kajian – kajian manusia (human studies) juga di dalamnya termasuk humaniora.

1. Teori Gerak Sejarah Ibnu Khaldun

       Ibnu khaldun (1332-1406) adalah seorang sejarawan dan filsuf sosial islam kelkahiran tunisia yang merupakan penggagas pertama dalam teri siklus ini, khusunya dalam sejarah pemikiran manusia, terutama dsari dimensi sosial dan filosofis pada umumnya. Karya monumentalnya adalah Al-Muqaddimah (1284 H) yang secara orisinal dan luas membahas kajian sejarah, budaya dan sosial.
       Adapun inti atau pokok – pokok pikiran dalam teori Khaldun tersebut dikemukakan dalam Al-Muqaddimah sebagai berikut.
1.      Kebudayaan adalah masyarakat manusia yang memiliki landasan di atas hubungan manusia dan tanah di satu sisi dan hubungan manusia dengan manusia lainya di sisi lain yang menimbulkan upaya mereka untuk memecahkan kesulitan – kesulitan lingkungan serta mendapatkan kesenangan dan kecukupan dengan membangun industri, menyusun hukum, dan menertibkan transaksi.
2.      Bahwa kebudayaan dalam berbagai bangsa berkembang melalui empat fase, yaitu fase primitif atau nomaden, fase urbanisasi, fase kemewahan, dan fase kemunduran yang menghantarkan kehancuran

      2. Teori Daur Kultural Spiral Giambattista Vico

              Nama filsuf sejarah italia, Giambattista vico (1668-1744) memang jarang dikenal, padahal jasanya begitu besar, terutama dalam teorinya tentang gerak sejarah ibarat daur kultural spiral yang dimuat dalam karyanya The New Science (1723) yang telah diterjemahkan Downs tahun 1961. Atau mungkin karena teorinya yang sering diidentikkan dengan teori siklus, di mana nama – nama besar tokoh lainya, melebihi bayangan nama besarnya.
       Secara makro, pokok – pokok pikiran Vico yang tertuang dalam teori daur spiralnya dalam The New Science adalah seperti berikut
a.       Perjalanan sejarah bukanlah seperti roda yang berputar mengitari dirinya sendiri sehingga memungkinkan seorang filsuf meramalkan terjadinya hal yang sama pada masa depan.
b.      Sejarah berputar dalam gerakan spiral yang mendaki dan selalu memperbaharui diri.
c.       Masyarakat manusia bergerak melalui fase – fase perkembangan tertentu dan terjalin erat dengan kemanusiaan yang dicirikan oleh gerak kemajuan dalam tiga fase, yaitu fase teologis, fase herois, dan fase humanistis.
d.      Ide kemajuan adalah substansial, mesti tidak melalui satu perjalanan luruske depan, tetapi bergerak dalam lingkaran – lingkaran historis yang satu sama lain saling berpengaruh.

      3. Teori Tantangan dan Tanggapan Arnold Toynbee

              Arnold Toynbee (1889-1975) adalah seorang sejarawan inggris, ia adalah pendukung teori siklus lahir-tumbuh-mandek-hancur. Seperti halnya khaldun yang dikenal sebagai “jenius arab”, Toynbee melihat bahwa proses siklus lahir-tumbuh-mandek-hancur suatu kehidupan sosial, lebih ditekankan pada masyarakat atau peradaban sebagai unit studinya yang lebih luas dan komprehendif daripada studi tentang sesuatu bangsa maupun periode tertentu. Karyanya adalah A Study of History . pokok – pokok pikiran dari teori tantangan dan tanggapan (challenge and response) tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.
a.       Menurut toynbee, terdapat 21 pusat peradaban di dunia, misalnya peradaban Mesir kuno, india, sumeria, Babilonia, dan peradaban barat atau kristen. Enam peradaban muncul serentak dari masyarakat primitif yang berasal dari mesir, sumeria, cina maya, minoa, dan india. Masing – masing muncul secara terpisah dari yang lain dan terlihat di kawasan luas yang terpisah. Semua peradaban lain berasal dari enam peradaban asli itu. Sebagai tambahan, sudah ada tiga peradaban gagal, yaitu peradaban kristen barat jauh, kristen timur jauh, dan skandinavia, dan lima peradaban yang masih bertahan, yaitu polinesia, eskimo, nomadik, ottoman, dan spartan.
b.      Peradaban muncul sebagai tanggapan atas tantangan, walaupun bukan atas dasar murni hukum sebab akibat, melainkan hanya sekedar hubungan, dan hubungan itu dapat terjadi antara manusia dan alam, atau antara manusia dan manusia.

      4. Teori Dialektika Kemajuan Jan Romein

              Jan Marius Romein adalah  teoretesi dan sejarawan  Belanda (1893-1962) yang pertama kalinya elihat gejala lompatan dalam sejarah umat manusia sebagai suatu kecendrungan umum dalam kemajuan maupun keberlanjutan. Pikiran -  pikiran Jan Romein ini dituangkan dalam Dialektika Kemajuan atau De Dialektikek Van De Vooruitgang:Bijdrage tot het ontwikkelingsbegrip in de geschiendenis (1935). Adapun pokok – pokok pikiran teori Jan Romen tersebut ialah sebagai berikut.
a.       Gerak sejarah umat manusia itu kebalikan dari perkembangan secara berangsur – angsur (evolusi), melainkan maju dengan lompatan – lompatan yang sebanding dengan mutasi yang dikenal dalam dunia alam hidup biologis.
b.      Suatu langkah baru dalam evolusi manusia, kecil kemungkinannya terjadi dalam masyarakat yang telah mencapai tingkat kesempurnaan yang tinggi dalam arah tertentu.
c.       Dengan demikian, keterbelakangan dalam hal – hal tertentu dapat dijadikan sebagai suatu keunggulan (situasi yang menguntungkan) untuk mengejar ketinggalanya. Sebaliknya, kemajuan yang relative pesat di masa lalu dapat berlaku sebagai penghambat kemajuan. Inilah yang dinamakan Dialektika Kemajuan.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia, peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, unik, dan penting.
  1. Abadi = Peristiwa sejarah tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa.
  2. Unik = Peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak pernah terulang persis sama untuk kedua kalinya.
  3. Penting = Peristiwa sejarah mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang banyak.
Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum pengertian sejarah adalah sebagai berikut.
a.       Peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial.
b.      Cerita, kisah, atau cacatan tentang peristiwa – peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan – peninggalan atau sumber-sumber sejarah.
c.       Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
B. Saran 

Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang bermafaat dan dapat menambah wawasan tentang pengertian sejarah sejarah: 
  • Melihat Sejarah jangan di lihat dari satu sisi saja. 
  • Pengertian sejarah bias berbeda2 karena di lihat dari berbagai aspek dan terjadinya


DAFTAR PUSTAKA


1 komentar: