Sabtu, 05 November 2016

KLASIFIKASI KELOMPOK SOSIAL MENURUT PARA AHLI



MAKALAH
“KLASIFIKASI KELOMPOK SOSIAL MENURUT PARA AHLI”

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Anggota :
Siti Laila Q
Maya Safitri
Siti Sa’adah
Tuti Alawiyah
Siti Aisyah
Kelas XI IPS 3

SMA NEGERI 1 BATUJAYA
TAHUN AJARAN
2015/ 2016
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A.    Latar Belakang Masalah....................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C.     Tujuan Masalah..................................................................................................... 1
D.    Tujuan................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 2
A.    Pengertian Kelompok Sosial................................................................................. 2
B.     Ciri-ciri Kelompok Sosial...................................................................................... 2
C.     Dasar Pembentukan Kelompok Sosial.................................................................. 4
D.    Klasifikasi Kelompok Sosial................................................................................. 4
E.     Klasifikasi Kelompok Nyata................................................................................. 5
F.      Arti Penting Hidup Berkelompok......................................................................... 7
G.    Dampak dari Individu yang Tidak Mau Hidup Berkelompok............................. 7
BAB III PENUTUP......................................................................................................... 9
A.    Kesimpulan........................................................................................................... 9
B.     Saran..................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ………………………...…………………………………………10
KATA PENGANTAR


            Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikantugas makalah sosiologi yang berjudul “KLASIFIKASI KELOMPOK SOSIAL MENURUT PARA AHLI” tepat pada waktunya.
             Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Amin

Batujaya, 20, Agustus 2015 
                                                                                                            PENYUSUN






BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Sebagai makhluk sosial kita pasti melakukan bahkan membutuhkan interaksi sosial dengan orang lain karena dalam kehidupan ini mustahil kita bisa hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam interaksi yang terjadi dikalangan masyarakat tersebut secara sengaja maupun tidak sengaja  maka akan membentuk kelompok sosial mulai dari kelompok sosial yang terkecil yaitu keluarga sampai dengan kelompok sosial yang sangat kompleks. Kelompok sosial itu terbentuk karena adanya kesamaan kepentingan, sejumlah tujuan, serta untuk memenuhi peran sosial yang kita terima sebagai anggota masyarakat. Kelompok memainkan peran yang sangat penting dalam struktur sosial. Oleh karena itu dalam makalah ini kelompok kami akan membahas serta mengidentifikasi sedikit mengenai  kelompok sosial yang terjadi di masyarakat.
B. Rumusan Masalah
            1.  Apakah pengertian dari kelompok sosial ?
            2.  Apa saja kategori dan macam-macam dari kelompok sosial ?
C. Tujuan
            1.  Mengetahui pengertian dari kelompok sosial.
            2.  Mengetahui kategori dan macam-macam dari kelompok sosial.
            3.  Mengetahui dampak yang terjadi jika individu tidak mau hidup berkelompok.
            4.  Menjelaskan Contoh kelompok sosial yang kami amati.






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok Sosial menurut para pakar
a.       Menurut Robert Bierstedt (1948) yang dikutip oleh Kamanto Sunarto (1993) mengemukakan tiga kriteria untuk menentukan apakah kumpulan orang dapat dikategorilan sebagai kelompok sosial atau sebaliknya tidak dapat dikategorikan sebagai kelompok sosial. Tiga kriteria itu adalah sebagai berikut.
1.      Ada atau tidaknya organisasi.
2.      Ada atau tidaknya hubungan sosial di antara mereka.
3.      Ada atau tidaknya kesadaran jenis.
Tidak semua kelompok sosial memenuhi tiga syarat di atas. Berdasarkan kriteria tersebut, kelompok sosial terbagi lagi ke dalam empat jenis kelompok, yaitu asosiasi, kelompok sosial, kelompok kemasyarakatan, dan kelompok statistik.
1.      Asosiasi
Kelompok yang disebut asosiasi biasanya memiliki aturan dan mekanisme keanggotaan tertentu yang sudah jelas atau terorganisir, ada hubungan sosial, dan ada kesadaran jenis. Jadi, memenuhi semua kriteria di atas. Contoh kelompok sosial yang dapat dikatakan sebagai asosiasi adalah sekolah, OSIS, PSSI, partai politik, dan sebagainya.
2.      Kelompok Sosial
Jenis kelompok sosial model ini biasanya tidak memiliki aturan dan mekanisme keanggotaan secara formal, tetapi mempunyai hubungan sosial yang relatif tetap dan memiliki kesadaran jenis. Jadi, memenuhi dua kriteria yang disebutkan di atas. Contoh kelompok sosial ini adalah kelompok teman bermain, kerabat, dan sebagainya.
3.      Kelompok Kemasyarakatan
4.      Kelompok kemasyarakatan hanya memenuhi satu kriteria, yaitu mereka memiliki kesadaran jenis, tetapi tidak terorganisir dan tidak ada hubungan sosial. Contoh kelompok kemasyarakatan adalah kelompok berdasarkan jenis kelamin dari suatu hasil sensus penduduk perempuan. Contoh lainnya adalah kelompok masyarakat miskin, kelompok masyarakat elite, dan sebagainya.
5.      Kelompok Statistik
Kelompok statistik adalah kelompok yang tidak memenuhi semua kriteria yang disebut di atas. Misalnya, pengelompokan penduduk menurut Biro Pusat Statistik berdasar usia, seperti 0–4 tahun, 5–9 tahun, 75 tahun ke atas, dan seterusnya.

b.      menurut Emile Durkheim
tokoh sosiologi yang berasal dari Perancis sebagai peletak dasar sosiologi modern membagi kelompok sosial atas dua jenis berdasarkan ikatan sosial yang disebut dengan solidaritas sosial, yaitu solidaritas mekanis dan solidaritas organis.
1.      Solidaritas Mekanis
Solidaritas mekanis adalah ciri yang menandai bagi masyarakat sederhana yang hidup terpisah dalam kelompok-kelompok kecil. Pada masyarakat ini belum ada pembagian kerja atau spesialisasi dalam hal pekerjaan karena pada dasarnya setiap pekerjaan dilakukan secara bersama-sama atau gotong royong. Masyarakat ini juga terikat oleh kesamaan dan kesadaran bersama yang kuat. Hubungan sosial yang terjadi di antara anggota masyarakat cenderung akrab dan didasarkan pada sistem nilai yang sama. Contoh masyarakat dengan solidaritas ini adalah masyarakat pedesaan yang masih tradisional. Pada umumnya masyarakat tersebut mempunyai pekerjaan yang sama, yaitu sebagai petani.
2.      Solidaritas Organis
Solidaritas organis adalah bentuk solidaritas yang mengikat masyarakat kompleks atau beragam yang telah mengenal pembagian kerja secara rinci. Dengan demikian muncul keahlian tertentu yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat yang mengakibatkan setiap golongan dalam masyarakat saling tergantung satu sama lain dan tidak dapat hidup secara sendiri tanpa melakukan hubungan atau kerja sama dengan golongan lain dalam masyarakat. Namun demikian kesadaran bersama di antara mereka lemah. Misalnya kehidupan pada masyarakat kota. Ada banyak jenis pekerjaan pada masyarakat kota, seperti karyawan swasta, pengusaha, buruh, guru, pegawai negeri, dan lain-lain, di mana mereka saling membutuhkan atau berhubungan yang didasarkan pada pemenuhan kebutuhan masing-masing, bukan atas ikatan moral (kebersamaan). Keadaan demikian dapat disamakan dengan bagian-bagian suatu organism yang merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahpisahkan, karena apabila salah satu bagian rusak maka organisme tersebut akan macet.

c.       Menurut Ferdinand Tonnies
Tokoh lain yang membagi jenis kelompok sosial adalah Ferdinand Tonnies, seorang sosiolog dari Jerman. Ia membagi kelompok sosial ke dalam dua jenis kelompok, yaitu gemeinschaft dan gesellschaft.
1.      Gemeinschaft (Paguyuban)
Kelompok sosial ini digambarkan sebagai kehidupan bersama yang intim dan pribadi, yang merupakan suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir. Ikatan pernikahan dan keluarga digambarkan sebagai gemeinschaft of life. Contohnya kehidupan rumah tangga, kekerabatan, dan sebagainya. Gemeinschaft dibagi atas tiga tipe, yaitu gemeinscharft by blood, gemeinschaft of place, dan gemeinschaft of mind.
1)      Gemeinschaft by blood adalah paguyuban yang mengacu pada kekerabatan, atau di dasarkan pada ikatan darah atau keturunan. Misalnya keluarga.
2)      Gemeinschaft of place adalah paguyuban yang mengacu pada kedekatan tempat, sehingga dapat saling bekerja sama dan tolong-menolong. Misalnya rukun tetangga atau rukun warga.
3)      Gemeinschaft of mind adalah paguyuban yang mengacu pada hubungan persahabatan karena persamaan minat, hobi, profesi, atau keyakinan. Misalnya kelompok agama.
2.      Gesellschaft (Patembayan)
Gesellschaft adalah ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu Bentuk dalam pikiran belaka, dan strukturnya bersifat mekanis. Bentuk gesellschaft ini umumnya terdapat di dalam hubungan perjanjian yang didasarkan pada ikatan timbale balik, seperti ikatan antara pedagang dengan pembeli.

B.     Ciri-ciri Kelompok Sosial

1.      Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain.
2.      Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu.
3.      Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya.
4.      Memiliki kepentingan bersama
5.      Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.

C.    Dasar Pembentukan Kelompok Sosial
1.      Faktor kepentingan yang sama (Common Interest)
2.      Faktor darah / keturunan yang sama (common in cestry)
3.      Faktor geografis
4.      Factor daerah asal yang sama

D.    Klasifikasi Kelompok Sosial
1.      Klasifikasi menurut cara terbentuknya
a.      Kelompok semu, yaitu: kelompok yang terbentuk secara spontan   
Ciri-ciri kelompok semu :
1)      Tidak direncanakan
2)      Tidak terorganisir
3)      Tidak ada interaksi secara terus menerus
4)      Tidak ada kesadaran berkelompok
5)      Kehadirannya tidak konstan
Kelompok semu dibagi menjadi :
-          Crowd (kerumunan)
-          Publik
-          Massa
6.      Crowd, dibagi menjadi :
1)      Formal audiency / pendengar formal
Contoh: orang-orang mendengarkan khotbah, Orang-orang nonton di bioskop
2)      Planned expressive group
Adalah: Kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian tetapi                 mempunyai persamaan tujuan
3)      Inconvenient Causal Crowds
Adalah: Kerukunan yang sifatnya terlalu sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas-      fasilitas yang sama, contoh : orang antri tiket kereta api
4)      Panic Causal Crowds
Contoh: Kerukunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri dari bahaya.
5)      Spectator Causal Crowds
Contoh: Kerukunan penonton atau orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu.
6)      Ecting Low less Crowds
Adalah: Kerukunan emosional, contoh : orang demo
7)      Immoral low less crowds
Adalah: orang-orang tak bermoral, contoh : minum-minuman
7.      Publik,
adalah sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri hampir sama dengan massa, perbedaannya publik kemungkinan terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya publik karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti : radio, tv dan pengeras suara.
8.      Massa
merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hamper sama dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan direncanakan.
Contoh : mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan.
b.      Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan.
1)      Kelompok Statistical Group
Kelompok statistic biasanya terbentuk karena dijadikan sasaran penelitian oleh ahli-ahli ststistik untuk kepentingan penelitian.
o   Ciri-ciri kelompok statistik :
a)      Tidak direncanakan, tetapi bukan berarti sangat mendadak melainkan sudah terbentuk dengan sendirinya  
b)      Tidak ada interaksi terus menerus
c)      Tidak ada kesadaran berkelompok
d)     Kehadirannya konstan
e)      Tidak terorganisir
2)      Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok societa memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, seperti jenis kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota dan tidak terlihat dalam organisasi.
3)      Kelompok sosial / social groups
Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok sosial dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama seperti tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan berkomunikasi secara terus menerus. Contoh : ketetanggaan, teman sepermainan, teman seperjuangan, kenalan, dan sebagainya.
4)      Kelompok asosiasi / associational group
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur formal (kepengurusan).
o   Ciri-ciri kelompok asosiasi :
1.      Direncanakan
2.      Terorganisir
3.      ada interaksi terus menerus
4.      ada kesadaran kelompok
5.      kehadirannya konstan
E.     Klasifikasi Kelompok Nyata
1.      Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antar anggota
a.       Gemeinschaft / paguyuban
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal
9.      Ferdinand Thonies membagi menajdi 3 bagian :
-          Gemeinschaff by blood: Paguyuban karena adanya ikatan darah
Contoh : kerabat, klien
-          Gemeinschaft of place: Paguyuban karena tempat tinggal berdekatan.
Contoh : RT, RW, Pedukuhan, Pedesaan
-          Gameinschaft of mind: Paguyuban karena jiwa dan pikiran yang sama.
Contoh : kelompok pengajian, kelompok mahzab (Sekte)
b.      Gesselschaft / patembayan
Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.
2.      Klasifikasi Menurut Kualitas Hubungan Antar Anggota
a.       Kelompok Primer (Primary Group)
Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling kenal mengenal dan bersifat informal.
Contoh : keluarga, kelompok sahabat, teman, teman sepermainan
b.      Kelompok Sekunder (secondary Group)
Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas manfaat.
Contoh : sekolah, PGRI
3.      Klasifikasi Menurut Pencapaian Tujuan
a.       Kelompok Formal
Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya.
Contoh : Parpol, lembaga pendidikan
b.      Kelompok Informal
Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama.
Contoh : anggota OSIS
4.      Klasifikasi menurut pendapat K. Merthon
a.       Membership Group
Merupakan kelompok sosial yang setiap orang secara fisik menjadi anggota         kelompok tersebut. Contoh : Anggota OSIS
b.      Reference Group
Merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya sesuai dengan kelompok acuan tersebut.Contoh : Anggota ABRI
5.      Klasifikasi menurut sudut pandang individu
a.       In Group
Merupakan kelompok sosial tempat individu mengidentifikasikan diri.
b.      Out Group
Merupakan kelompok sosial yang menjadi lawan dari in group

F.     Arti Penting Hidup Berkelompok
Kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Salah satu bentuk kerja sama kita dengan orang lain yaitu dengan membentuk kelompok sosial. Dalam sebuah kelompok sosial dapat membantu kita untuk mempermudah menyelesaikan suatu urusan atau tugas atau tujuan dengan cara bekerja sama. Pekerjaan yang terasa sulit kita kerjakan sendiri akan menjadi lebih mudah jika dikerjakan secara berkelompok sebab dalam suatu anggota kelompok , masing-masing anggota mempunyai keahlian khusus di bidangnya masing-masing, sehinga terjadilah pembagian tugas dan spesifikasi kerja yang membuat hasil dari pekerjaan tersebut menjadi maksimal. Dari uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa pentingnya hidup berkelompok untuk mempermudah memenuhi kabutuhan hidup.
G.    Dampak dari Individu yang Tidak Mau Hidup Berkelompok
Jika individu tersebut tidak mau hidup berkelompok , maka bagaikan katak dalam tempurung yang artinya individu tersebut tidak dapat berkembang. Ia tidak akan memiliki relasi yang luas dan banyak sehingga akan mempersulit gerak. Serta mendapatkan pengucilan dari kelompok sosial yang berada di sekitar individu tersebut dan akan merasa terasingkan oleh lingkunganya. Selain itu individu tersebut tidak akan bisa memenuhi atau menyelesaikan tugas/tujuanya dengan maksimal karena kembali lagi ke fitrah manusia sebagai mahluk sosial yang tidak bisa memenuhi segala kehidupannya sendiri. Dan manusia juga mempunyai keterbatasan dalam kemempuan yang ia miliki sehingga manusia perlu bantuan orang lain untuk menyelasaikan tugas yang bukan keahliannya.






BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
            Menurut bahasa kelompok sosial berasal dari bahasa Inggris, yaitu " Sosial " yang berarti sosial/kemasyarakatan dan " group " yang berarti kelompok/golongan. Sedangkan menurut istilah kelompok sosial yaitu sejumlah orang yang memiliki norma-norma, nilai-nilai, serta harapan yang sama, yang secara sengaja dan teratur saling berinteraksi dan mempunyai kesadaran diri sebagai anggota kelompok yang diakui oleh pihak luar.
            Jadi, Kelompok sosial itu bisa terbentuk apabila mereka memiliki kesamaan kepentingan, tujuan, serta untuk memenuhi peran sosial, karena kelompok sosialyang ada dalam masyarakat memainkan peran yang sangat penting dalam struktur sosial.

B. Saran
            Dalam penyelesaian makalah ini kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik serta saran dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.






DAFTAR PUSTAKA
  • Saptono, Bambang S. 2006 SOSIOLOGI JILID 2 SMA KELAS XI, Jakarta: PT. Phibeta aneka Gama
  • Subakti, A. Ramlan dkk. 2011 Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta: Prenada Media Group

Tidak ada komentar:

Posting Komentar