MAKALAH
PENGERTIAN SEJARAH
Di susun oleh :
Kelompok 2
Ketua
: Yanti
Sekretaris : Fitriyah
Moderator : Dela Nurlaela
Presentasi : 1 Edi Wijaya
2 Aji Pamungkas
Penjawab : 1 Adi Hermanto
2 Yusep
Kelas : X IIS 5
SMAN 1 BATUJAYA
KATA PENGANTAR
Dengan telah memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dengan dorongan semangat yang
tinggi, maka kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGERTIAN
SEJARAH” . sebagai salah satu bahan
presentasi perkuliahan kami. Segenap penyusun dan penyaji materi berusaha memfasilitasi
proses makalah ini.
Makalah ini membahas tentang pengertian dan ruang lingkup sejarah, metode dan
ilmu bantu sejarah, tujuan dan kegunaan sejarah, sejarah perkembangan sejarah,
hubungan ilmu sejarah dengan ilmu social lainya, menuju rapprochement sejarah,
generalisasi sejarah, konsep, serta teori sejarah. Untuk itu kami segenap
penyusun berharap rekan semua membaca makalah yang telah kami susun ini.
Makalah yang disusun ini tentunya jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami
segenap penyusun menerima saran maupun kritikan dari berbagai pihak, baik
dosen, maupun rekan – rekan mahasiswa. Kami segenap penyusun mengucapkan
terimakasih kepada berbagai pihak, terutama kepada dosen mata kuliah pengantar
ilmu social. Atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar.......................................................................................................... i
Daftar isi................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................. 1
C.
Tujuan................................................................................... 1
BAB II Pembahasan................................................................................................. 2
A.
Pengertian dan Ruang Lingkup
Sejarah................................. 2
B. Teori – Teori Sejarah........................................................... 11
BAB III Penutup..................................................................................................... 14
A. Kesimpulan.................................................................................................. 14
B. Saran............................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 15
BAB II
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejarah
merupakan suatu penggambaran ataupun rekonstruksi peristiwa, kisah, maupun
cerita yang benar – benar telah terjadi di masa lampau dan peristiwa –
peristiwa tersebut mempunyai keterkaitan antara satu dan yang lainya.
Dilihat dari perkembangan sejarah di wilayah kita sekarang ini, para
penerus kurang memahami arti pentingnya sejarah, karena jika tanpa sejarah,
masa lalu hanya akan digunakan untuk kepentingan praktiknya saja. Dan tidak
lama lagi kita akan menjadi terputus dari berbagai pengalaman kehidupan manusia
pada masa lampau.
Adapun fungsi dari mempelajari sejarah yaitu, membawa dan mengajarkan
kebijaksanaan ataupun kerifan – kearifan (fungsi edukatif), memberikan nspirasi
attau ilham (fungsi inspiratif), serta berperan dalam proses pembelajaran pada
salah satu kejujuran atau ketrampilan tertentu (fungsi instruktif), dan jga
memberikan rasa kesenangan maupun keindahan (fungsi rekreasi)
Mengingat bahwa ilmu sejarah dipandang perlu bahkan penting untuk dipelajari,
karena ilmu sejarah memiliki banyak hubungan dengan ilmu – ilmu social lainya.
Diantara hubungan – hubungan itu adalah hubungan sejarah dengan sosiologi,
antropologi, hubungan antropologi budaya dengan sejarah, hubungan sejarah
dengan psikologi, hubungan sejarah dengan geografi, hubungan sejarah dengan
ekonomi, dan hubungan sejarah dengan ilmu politik
B.
Rumusan Masalah
1) Apa
pengertian dari sejarah?
2) Apa
tujuan mempelajari sejarah dan dampak jika tidak mempelajarinya?
3) Apa
fungsi dari mempelajari ilmu sejarah?
4)
Sebutkan hubungan – hubungan sejarah dengan ilmu sosial lainya.
C. Tujuan
1) Dapat
memahami pengertian dari sejarah
2)
Mengetahui tujuan mempelajari sejarah dan dampak jika tidak mempelajari sejarah
3) Dapat
mengamalkan setiap fungsi dari mempelajari ilmu sejarah
4) Dapat menyebutkan hubungan
– hubungan ilmu sejarah dengan ilmu – ilmu sosial lainya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah
1. Pengertian Sejarah
Mernbahas
sejarah memang tidak akan pernah ada habisnya, sekecil apapun yang dibahas
dalarn sejarah, pada point yang perlama ini karni akan memaparan tentang
pengertian dan ruang lingkup sejarah. Kata sejarah secara harafiah berasal dari
kata Arab (Sajaratun) yang artinya pohon. Dalarn bahasa Alab sendiri, sejarah
disebut tarikh . Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih
adalah waktu atau penanggalan. Pengertian pohon kayu disini adalah suatu
kejadian, perembangan, atau peftumbuan,tentang suatu hal (peristiwa), dalam suatu
kesinambungan atau (kontinuitas). Beberapa peneliti malah berpendapat bahwa
arli syajarah tidak sama denan sejarah, sebab sejarah bukan hanya bermakna
sebagai pohon keluarga, asal - usul, atau istilah. Dalam istilah bahasa-bahasa
Eropa, asal-muasal istilah sejarah yang dipakai dalam literatur bahasa
Indonesia itu terdapat beberapa variasi, meskipun begitu, banyak yang mengakui
bahwa istilah sejarah berasal-muasal,dalam bahasa Yunani historia. Dalam bahasa
Inggris dikenal dengan history, bahasa Prancis historie, bahasa Italia storia,
bahasa Jerman geschichte, yang berarti yang terjadi, dan bahasa Belanda dikenal
gescheiedenis.Namun, kata Sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu historia
(dlbaca: istoria) yang berarti ilmu atau orang pandai. Namun, dalam
penggunaanya oleh filsuf terkenal dari yunani Adstoteles, historia berlari
suatu pertelaan sisternatis mengenai seperangkat gejala alam, entah susunan
kronologi yang merupakan factor atau tidak di dalam pertelaan penggunaan itu,
meskipun jarang, namun nyatanya masih tetap hidup. Kemudian dalam bahasa
Inggris menjadi history, yang berarti masa lalu manusia.akan tetapi seiring
dengan perkembanganzaman, kata lain yang sama artinya yaitu scicntia lebih
sering dipergunakan untuk rnenyebutkan pertelaan sistemais non kronologis
mengenai gejala alam, sedangkan kata istoria biasanya diperuntukan bagi
pertelaan mengenai gejala gejala ( terutama yang berhubungan dengan manusia)
dalam urutan kronologis. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah dalam
bahasa jerman Geschichte yang berarti sudah terjadi. Bila dibandingkan, arli
kata sejarah dalam bahasa inggris dan bahasa jerman, acapkali dijumpai di dalam
ucapan - ucapanya yang terlalu sering dipakai seperli "semua sejarah
rnengajarkan sesuatu" atau "pelajaran - pelajaran sejarah".
Salah satu perkataan Sunnal dan Haas ( 1993:78) pernah menyebut bahwa
"History is a ctu'onological study that interprets and gives meaning to
events and applies systhematic rnethods to discover the truth. Dahulu,
pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan sebagai bagian dari ilmu budaya
(humaniora). Akan tetapi, kini sejarah lebih sering dikategorikan ke dalam ilmu
sosial, terutama bila rnenyangkut perunutan sejarah secara kronologis. Ilmu
sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan di
masa lalu. Ilmu sejarah dapat dibagi menjadi krouologi, historiografi,
genealogi, paleografi, dan kliometrik. Moh. Yamin pernah berkata bahwa Sejarah
adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa
yang dibuktikan dengan kenyataan. Sedangkan menurut J.V Brice Sejarah adalah
cararan-earatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan dan diperbuat oleh
manusia.
Sedangkan
di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Tahun 1952, sejarah disebutkan
memiliki 3 arti yaitu :
1. Menurut
kesusastraan lama : silsilah, atau asal - usul
2. Kejadian dan Peristiwa yang benar benar terjadi
pada masa lampau
3. Ilmu, pengetahuan, cerita pelajaran tentang
kejadian dan peristiwa yang benar – benar terjadi pada masa lampau.
Sedangkan
Moh.Ali dalam bukunya 'Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia" (1963) mendefi
nisikan sej arah sebagai :
l. Jurnlah perubahan - perubahan kejadian dan
peristiwa dalam kenyataan sekitar kita.
2. Cerita tentang perubahan - perubahan, kejadian,
dan peristiwa dalam kenyataan sekitar kita.
3. Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan -
perubahan kejadian dan pelistiwa dalam kenyataan sekitar kita.
Pengertian
sejarah berbeda dengan pengertian Ilmu sejarah. Sejarah adalah peristiwa yang
terjadi pada masa lalu manusia sedangkan Ilmu sejarah adalah ilmu yang
digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia. Apabila kita
ambil peristiwa masa lampau saja, itu belum berarli sejarah. Karena, sejarah
akan mengandung arti bila peristiwa masa
lampau atau faktanya diberi cerita dan ceritanya harus disusun dengan
menggunakan persyaratan ilmiah.
Dan menurut beberapa ahli lain, pengertian sejarah ialah:
1.
Dr. R. Ruslan Abdul Gani : Sejarah adalah merupakan cabang
ilmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematic perkembangan
masyarakat serta manusia di masa lampau beserta kejadian-kejadian.
2.
Prof. Dr. H. Muh. Yamin : Sejarah
adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil
penyelidikan bberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan (
fakta-fakta ).
3.
Patrick Gardiner : Sejarah merupakan suatu ilmu yang
mempelajari apa yang telah diperbuat manusia.
4.
W.H. Walsh : Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang
menitik beratkan pada pencatatan yang berarti dan penting bagi manusia.
5.
JV. Bryce : Sejarah adalah catatan dari apa yang dipikirkan,
dikatakan, dan diperbuat oleh manusia.
6.
R. Moh. Ali : Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang
menitik beratkan pada pencatatan yang berarti dan penting bagi manusia.
Peristiwa sejarah itu mencakup segala
hal yang dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh manusia
(Kuntowijoyo, 1995,17)
Terdapat dua jenis cara penulisan sejarah
1) Sejarah
Naratif
a) Uraian logis mengenai suatu proses
perkembangan terjadinya peristiwa berdasarkan common sense (akal sehat),
imajinasi, ketrampilan ekspresi, bahas dan pengetahuan fakt.
b) Proses terjadinya peristiwa secara genesis
(dari awal – akhir)
c) Keterangan mengenai sebab – sebanya
(kausalitas) secara deskriptif
d) Ditulis tanpa memakai teori dan metodologi.
2)
Sejarah Ilmiah / Analisis
Kriteria utama sejarah
ini adalah mengkaji dan menyajikan suatu kejadian di masa lampau dengan
menerangkan sebab – sebanya yang bersumber pada kondisi lingkungan peristiwa
(kondisional) dan konteks social – budaya (kontekstual). Namun, pelukisan
sejarah ilmiah yang pada giliranya bertujuan memberikan makna dan penjelasan
tentang factor – factor terjadinya suatu peristiwa tersebut dapat dilakukan
secara implicit di dalam deskripsi dengan ebrdasarkan konsep dan teori yang
relevan (Kartodirdjo, 1992:3).
Lalu mengapa sejarah dapat dikatakan sebagai ilmu??
Karena memenuhi
Syarat-syarat sebagai Ilmu : ( Artinya Sejarah merupakan Cabang Ilmu yang
berdiri sendiri, karena melalui penelitian Ilmiah
1. Melalui Tahab-tahab Penelitian
2. Disusun secara Sistematis
3. Melalui /memakai Metodologis
1. Melalui Tahab-tahab Penelitian
2. Disusun secara Sistematis
3. Melalui /memakai Metodologis
Sejarah akan Ilmiah ( hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan ), apabila hasilnya :
1. Logis ( dapat diterima akal )
2. Sistematis ( berurutan dalam penelitian )
3. Obyektif ( apa adanya hasil penelitiannya )
4. Metodologis ( memakai teknik Penelitian )
Untuk lebih mudahnya dalam penelitian sejarah kita akan berusaha menjawab 5 pertanyaan karena sejarah adalah ilmu atau pengetahuan untuk merekonstruksikan kembali aktivitas atau tindakan umat manusia di masa lampau dengan berusaha untuk memberi jawaban atas lima “ W “, yaitu :
1.What ( apa wujud kejadian/apa peristiwa tersebut )
2.Who ( siapa yang tersangkut/terlibat langsung atau tidak dalam suatu peristiwa)
3.Where ( dimanakah peristiwa itu terjadi )
4.Why ( mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi )
5.When ( kapan peristiwa itu terjadi )
Dengan demikian
Sejarah dapat dimasukkan dalam suatu ilmu tersendiri. Karena memenuhi
persyaratan sebagai ilmu, yakni sebagai berikut :
a. Metode yang efisien. Sejarah yang
mempunyai metode tersendiri dalam rangka pencarian dan penelitiannya, yakni
dalam pengumpulan sumber, mengadakan penelitian sumber, penafsiran data serta
penyajian data dalam bentuk cerita sejarah.
b. Obyek yang definitive : Ruang lingkup
sejarah adalah apa yang telah diperbuat oleh manusia di masa lampau.
c. Formulasi dan kebenaran : Bahwa apa
yang disajikan dalam cerita sejarah ( historiografi ), diusahakan sejauh
nungkin menjauhi peristiwanya, untuk itu dilakukan analisa data secara ilmiah.
d. Penyusunan yang sistematis : Dalam
usaha mulai dari langkah pertama sampai akhir dilakukan secara teratur dan
sistematis. Jadi, Sejarah benar-benar dapat dimasukkan dalam ilmu tersendiri.
Dengan
demikian penelitian sejarah mempunyai arti bahwa tahab penulisan sejarah (
historiografi), bukan hanya sekesar menyusun dan merangkai fakta-fakta hasil
penelitian, melainkan juga menyampaikan peristiwa, pikiran, dan emosi melalui
interpretasi sejarah berdasarkan fakta-fakta hasil penelitian. Tetapi dalam
menuliskan hasil penelitian, sejarawan atau peneliti harus sadar bahwa tulisan
itu tidak hanya untuk kepentingannya tetapi juga dibaca orang lain.
Untuk itu perlu dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisannya. Penyajian penelitian sejarah dalam bentuk tulisan bukan hanya sekesar menyusun dan merangkai fakta-fakta hasil penelitian, melainkan juga menyampaikan peristiwa, pikiran, dan emosi melalui interpretasi sejarah berdasarkan fakta-fakta hasil penelitian ( melalui kririk dan mempertimbangkan intrepretasi subyektif dan obyektibnya.
Dalam
menuliskan hasil penelitian, sejarawan atau peneliti harus sadar bahwa tulisan
itu tidak hanya untuk kepentingannya tetapi juga dibaca orang lain. Untuk itu
perlu dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisannya dalam penyajian
penelitian sejarah dalam bentuk tulisan ( historiografi ).
2).
Ruang Lingkup Sejarah
Karena lingkup sejarah sangat besar,
perlu klasifikasi yang baik untuk memudahkan penelitian. Bila beberapa penulis
seperti H.G. Wells, Will Durant, dan Ariel Durant menulis sejarah dalam
lingk-up umum, kebanyakan sejarawan memiliki keahlian dan spesialisasi
masingmasing. Beberapa clari mereka sepakat untuk membagi peranan kedudukan
sejarah menjadi 3 kelompok besar yaitu; sejarah sebagai peristiwa, sejarah
sebagai ilmu, sejarah sebagai cerita (ismaun, 1993:277)
1. Sejarah sebagai
peristiwa
Adalah sesuatu yang terjadi pacla
manusia cli masa larnpau. Pengerlian manusia di masa lampau adalah sesuatu yang
penting dalam definisi sejarah. Pengerlian sejarah sebagai peristiwa sebenarnya
memiliki makna yang sangat luas dan beraneka ragam. Namun, keluasan dan
keanekaragaman tersebut sama dengan luasnya kon-rpleksitas kehidupan manusia.
Sejarah sebagai peristiwa selingjuga disebut sejarah sebagai kenyataan dan
sejarah sebagai objektif (ismaun, 1993 :279). Artinya, peristiwa - peristiwa
tersebut benar benar terjacli dan didukung oleh evedensi - evidensi yang
menguatkan seperti berupa peninggalan (relics atau
remains). Dan catatan - catatan (r'ecords) (lucey,1 984:27).
Selain itu, dapat pula peristiwa itu diketahui dari sumber - sumber yang
bersifat lisan yang si sampaikan dali mulut ke mulut.
2. Sejarah sebagai ilmu
Dalam pengertianya, kita mengenal definisi
sejarah yang bermacam - macarn, baik yang menyangkut persoalan persoalan.
Sejarah sebagai bagian dari ilmu social, sejarah sebagai bagian dari ihnu
hurnaniola, lnaupun yang berkernbang di sekitar makna dan hakikat yang
terkandung dalam sejarah.
Bury (teggar-t, 1960:36) secara tegas
menyatakan history is science no less, and tnore. Sejarah adalah ilmu Pendapat
pollard (ismaun, I953:282)menyatakan history is both a science and afi, because
it lequire scientific analysis of matrealis and an arlhistic scientist of the
result. Sejarah dikategorikan sebagai ilmu karena dalam sejarah pun memiliki
batang tubuh keilmuan ( the body of knowledge), metodologi yang spesifik.
Sejarahpun memiliki struktur keilmuan tersendiri. Baikdalam fakta, konsep,
maupun generalisasiya (bank, 1971:2Il-219; sjamsudin, 1996:7-I9).
3. Sejarah sebagai cerita
Sejarah sebagai kisah adalah cerita
berupa narasi yang disusun berdasarkan pendapat seseorang, rnemori, kesan atau
taf'siran manusia terhadap suatu peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Disebut sejarah sebagai subyek yang arlinya sejarah tersebut telah mendapatkan
penafsiran dari penyusunan cerita sejarah. Dalam hal ini sejarawan mempunyai
peran sebagai "The Man Behind the Gr.m", artinya mereka menlusun
cerita sejarah berdasarkan jejak-jejak sejarah (sejarah sebagai peristiwa)
namun tetap dipengaruhi oleh sudut pandang sejarawan itu sendiri.
Ada
banyak cara untuk memilah ihformasi dalam sejarah, antara lain:
. Berdasarkan kurun waktu (kronologis).
. Berdasarkan wilayah (geografis).
. Berdasarkan negara (nasional).
. Beldasarkan kelompok suku bangsa
(etnis).
. Berdasarkan topik atau pokok bahasan
(topikal).
Dilihat dari ruang lingkupnya yang begitu luas, bila dibagi
lagi menjadi satu pembahasan yang tematik, maka akan muncul belasan cakupan
sejarah, diantaranya:
1. Sejarah Sosial
Berdasarkan buku pengantar ilmu sosial, karangan bapak
Dadang (2008). Pengertian sejarah social dibuat oleh Trevelyn dalam bukuna English
Social History, A Survey of Six Centuries (1942). Ia berpendapat bahwa
sejarah social adalah sejarah tanpa nuansa politik.
Lain lagi yang dikatakan oleh Robert J Bezucha (1972:x),
menurutnya sejarah social itu ialah sejarah budaya yang mengkaji kehidupan
sehari – hari anggota – anggota masyarakat dari lapisan yang berbeda – beda dan
dari periode yang berbeda – beda pula.
Menurut Hobsbawm (1972:2) di dalam sejarah social itu diakui
sejarah dari orang – orang miskin atau kelas bawah; gerakan – gerakan sosial;
berbagai kegiatan manusia, seperti tingkah laku, adat istiadat, kehidupan
sehari – hari; sejarah social dalam hubunganya dengan sejarah ekonomi.
2. Sejarah Ekonomi
Sebenarnya sejarah ekonomi ini lebih merupakan perpaduan
dari dua disiplin ilmu, seperti namanya yaitu ilmu sejarah dan ilmu ekonomi.
Sejarah ekonomi mulai dianggap sebagai bidang studi tersendiri dimulai dengan
dibentuknya Economic History Society pada tahun 1926, dan jurnalnya yang begitu
terkenal “Economic History Review” yang mulai terbita pada tahun 1927. Selain
itu dibentuknya “National Beureu of Economic Research” pada tahun 1920.
3. Sejarah Kebudayaan
Agak sulit untuk menjelaskan secara spesifik apa itu sejarah
kebudayaan, mengingat arti kebudayaan itu sendiri sangat luas. Hal ini tentu
saja sangat berseberangan dengan apa yang kita pelajari di tingkat sekolah,
dimana ruang lingkup sejarah kebudayaan itu lebih berkisar pada bidang
arkeologi, sesuatu yang berkaitan dengan kepercayaan, seni – bangunan, seni
sastra, seni pahat, dll. Namun, dalam gaya baru, pengertian sejarah kebudayaan
menjadi lebih luas, aspek – aspek seperti gaya hidup, etika, etiket pergaulan,
kehidupan keluarga sehari – hari, pendidikan, berbagai adat istiadat, upacara
adat, siklus kehidupan dsb (Kartodirdjo, 1992:195).
4. Sejarah Demografi
Sebenarnya sejarah demografi sudah ada sejak dulu, ketika
John Graunt mempublikasikan “Natural and Political Observations made upon the
bills Mortality” (1662).
5. Sejarah Politik
Dalam sejarah lama, sejarah politik memiliki kedudukan yang
dominan dalam historiografi barat. Akibatnya, timbul tradisi yang kokoh bahwa
sejarah konvensional adalah sejarah politik (Kartodirdjo, 1992:46).
Karakteristik utama dalam sejarah konvensional adalah bersifat deskriptif –
naratif. Dalam hal itu, proses politik diungkapkan melalui satu dimensi politik
belaka. Dalam sejarah politik gaya lama, biasanya mengutamakan diplomasi dan
peranan – tokoh – tokoh besar serta pahlawan – pahlawan yang berpengaruh besar.
Berbeda dengan sejarah politik gaya baru yang sifatnya
multidimensional, karena sejarah politik dibuat lebih menarik, mengingat
eksplanasinya lebih luas, mendalam, dan tidak terjebak dalam determinisme
historis (Kartodirdjo, 1992:49). Cakupan analisisnya pun lebih luas, karena
struktur kekuasaan, kepemimpinan, para elite, otoritas, budaya politik, proses
mobilisasi, jarinan – jarinan politik dalam hubunganya dengan system – system
dan proses social, ekonomi, dan sebagainya pun turut dibahas.
6. Sejarah Kebudayaan Rakyat
Sebenarnya agak sulit untuk membedakan sejarah kebudayaan
dengan sejarah kebudayaan rakyat atau the history of popular culture. Kesulitan
itu secara teoritik tidak membedakan secara eksplisit antar “kebudayaan atas”
dengan “kebudayaan Bawah”. Namun secara realitas – empiric, perbedaan ini
tampak bukan dalam struktur, melainkan praksisnya.
7. Sejarah Intelektual
Secara filosofis hubungan sejarah dengan intelektual lebih
erat dengan aliran fenomenologi yang mengkaji tentang fenomena – fenomena atau
apa saja yang tampak. Dalam suatu fakta sejarah, ragamnya dapat berupa artifact
(benda), socifact (hubungan social), dan mentifact (kejiwaan). Namun, perlu
dicatat disini, bahwa tidak semua bentuk kesadaran meninggalkan bekas. Banyak
sekali peninggalan – pennggalan yang ikut musnah terbawa sampai ke liang lahat.
Disinilah sejarawan dituntut keahlianya untuk dapat merekam kesadaran tersebut
yang menyangkut dengan alam pikiran manusia masa lalu yang menjadi pusat
perhatian sejarah intelektual. Karena, alam pikiran itu sendiri memiliki
struktur yang bertahan lama dan dapat direkam.
8. Sejarah Keluarga
Sebagaisuatu bidang riset, sejarah keluarga (family history)
mulai muncul pada tahun 1950-an sebagai bagian tumbuhnya minat terhadap sejarah
ekonomi dan sejarah social (wall, 2000:340-341). Dimana para ahli sejarah
mencari informasi mengenai keluarga dari berbagai sumber, mulai dari dokumen –
dokumen legal, catatan kasus – kasus pengadilan, sejarah nama – nama keluarga,
lukisan lama, naskah perjanjian, dan berbagai penggalian arkeologis di lokasi –
lokasi milik pribadi, maupun milik public untuk mengungkap cikal bakal
kehidupan keluarganya (Gotain, 1978; Rawson, 1906; Gardner, 1985).
9. Sejarah Etnis
Pada umumya sejarah etnis (etnohistory) ditulis untuk
merekonstruksi sejrah dari kelompok – kelompok etnis sejak sebelum datangnya
bangsa eropa sampai dengan interaksi mereka dengan orang – orang eropa. Sejarah
etnis tersebut mulai digunakan secara umum oleh pakar antropologi, arkeologi,
dan sejarawan sejak tahun 1940-an (Sjamsuddin, 1996:215). Contoh sejarah etnis
adalah sejarah etnis Aztec, maya, aborigin, dan maori.
Adapun ruang lingkup sejarah etnis ini mencakup kajian –
kajian yang meliputi aspek – aspek social, ekonomi, kebudayaan, kepercayaan
masyarakat, interaksi dalam lingkungan masyarakat atau kelompok, kekerabatan,
perubahan – perubahan social – budaya, migrasi, dsb. Untuk menyusun sejarah
etnis yang baik, diperlukan suatu pembahasan yang bersifat interdisipliner
untuk mengungkap secara mendalam dari berbagai aspek kehidupan.
10. Sejarah Psikologi dan Psikologi Histori
Mungkin benar tulisan peter burke dalam “History and Social
Theory” yang menyebtkan bahwa sampai sekarang ini peranan psikologi masih agak
marginal dalam historiografi, dan alasanya banyak yang menyandarkan pada relasi
psikologi dan sejarah (Burke, 2001:170).
11. Sejarah Pendidikan
Sejarah pendidikan memiliki substansi yang luas, baik yang
menyangkut tradisi dan pemikiran – pemikiran berharga dari para pemimpin besar
pendidikan, system pendidikan, dan pendidikan dalam hubunganya dengan sejumlah
elemen – elemen penting dan problematic, khususnya dalam perubahan social yang
menyangktu aliran – aliran. Yaitu, perenialisme, esensialisme,
rekonstruksionisme, konstruksionisme, dan progresifisme. Pendekatan
pembelajaranya dapat menyangkut tentang psikologi belajar behaviorisme gestalt,
humanism, kognitifisme, bahkan sampai psikologi belajar kecerdasan majemuk
gardner.
12. Sejarah Medis
Penulisan sejarah medis dilator belakangi oleh kebutuhan
para dokter yang menyadari pemahaman tradisi – tradisi pengobatan yang berbeda
– beda pada masa lalu.
B. Teori –
Teori Sejarah
Teori merupakan unsure
yang sanagat esensial dalam kajian tentang suatu fenomena, baik pada masa lalu
maupun masa sekarang. Namun, untuk ilmu sejarah kedudukan teori meni8mbulkan
perdebatan sengit, terutama antara aliranempirismedan idealism, khusunya
mengenai penerapan hokum umum (general law) dan teori generalisasi
(generalizing theory). Menurut golongan idealis, terutama Neo-Kantian , seperti
Wilhelm Dilthey, Henrich Rickert, dan R.G Collingwood, gahwa ilmu – ilmu alam
(natural science) berbeda dengan kajian – kajian manusia (human studies) juga
di dalamnya termasuk humaniora.
1. Teori Gerak Sejarah Ibnu Khaldun
Ibnu khaldun (1332-1406) adalah seorang sejarawan dan filsuf sosial islam
kelkahiran tunisia yang merupakan penggagas pertama dalam teri siklus ini,
khusunya dalam sejarah pemikiran manusia, terutama dsari dimensi sosial dan
filosofis pada umumnya. Karya monumentalnya adalah Al-Muqaddimah (1284 H) yang
secara orisinal dan luas membahas kajian sejarah, budaya dan sosial.
Adapun inti atau pokok – pokok pikiran dalam teori Khaldun tersebut dikemukakan
dalam Al-Muqaddimah sebagai berikut.
1.
Kebudayaan adalah masyarakat manusia yang memiliki landasan
di atas hubungan manusia dan tanah di satu sisi dan hubungan manusia dengan
manusia lainya di sisi lain yang menimbulkan upaya mereka untuk memecahkan
kesulitan – kesulitan lingkungan serta mendapatkan kesenangan dan kecukupan
dengan membangun industri, menyusun hukum, dan menertibkan transaksi.
2.
Bahwa kebudayaan dalam berbagai bangsa berkembang melalui
empat fase, yaitu fase primitif atau nomaden, fase urbanisasi, fase kemewahan,
dan fase kemunduran yang menghantarkan kehancuran
2.
Teori Daur Kultural Spiral Giambattista Vico
Nama filsuf sejarah italia, Giambattista vico (1668-1744) memang jarang
dikenal, padahal jasanya begitu besar, terutama dalam teorinya tentang gerak
sejarah ibarat daur kultural spiral yang dimuat dalam karyanya The New
Science (1723) yang telah diterjemahkan Downs tahun 1961. Atau mungkin
karena teorinya yang sering diidentikkan dengan teori siklus, di mana nama –
nama besar tokoh lainya, melebihi bayangan nama besarnya.
Secara makro, pokok –
pokok pikiran Vico yang tertuang dalam teori daur spiralnya dalam The New
Science adalah seperti berikut
a. Perjalanan sejarah bukanlah seperti
roda yang berputar mengitari dirinya sendiri sehingga memungkinkan seorang
filsuf meramalkan terjadinya hal yang sama pada masa depan.
b. Sejarah berputar dalam gerakan spiral
yang mendaki dan selalu memperbaharui diri.
c. Masyarakat manusia bergerak melalui
fase – fase perkembangan tertentu dan terjalin erat dengan kemanusiaan yang
dicirikan oleh gerak kemajuan dalam tiga fase, yaitu fase teologis, fase
herois, dan fase humanistis.
d. Ide kemajuan adalah substansial, mesti
tidak melalui satu perjalanan luruske depan, tetapi bergerak dalam lingkaran –
lingkaran historis yang satu sama lain saling berpengaruh.
3.
Teori Tantangan dan Tanggapan Arnold Toynbee
Arnold Toynbee (1889-1975) adalah seorang sejarawan inggris, ia adalah
pendukung teori siklus lahir-tumbuh-mandek-hancur. Seperti halnya
khaldun yang dikenal sebagai “jenius arab”, Toynbee melihat bahwa proses siklus
lahir-tumbuh-mandek-hancur suatu kehidupan sosial, lebih ditekankan pada
masyarakat atau peradaban sebagai unit studinya yang lebih luas dan
komprehendif daripada studi tentang sesuatu bangsa maupun periode tertentu. Karyanya
adalah A Study of History . pokok – pokok pikiran dari teori tantangan
dan tanggapan (challenge and response) tersebut dapat dikemukakan sebagai
berikut.
a.
Menurut toynbee, terdapat 21 pusat peradaban di dunia,
misalnya peradaban Mesir kuno, india, sumeria, Babilonia, dan peradaban barat
atau kristen. Enam peradaban muncul serentak dari masyarakat primitif yang
berasal dari mesir, sumeria, cina maya, minoa, dan india. Masing – masing
muncul secara terpisah dari yang lain dan terlihat di kawasan luas yang
terpisah. Semua peradaban lain berasal dari enam peradaban asli itu. Sebagai
tambahan, sudah ada tiga peradaban gagal, yaitu peradaban kristen barat jauh,
kristen timur jauh, dan skandinavia, dan lima peradaban yang masih bertahan,
yaitu polinesia, eskimo, nomadik, ottoman, dan spartan.
b.
Peradaban muncul sebagai tanggapan atas tantangan, walaupun
bukan atas dasar murni hukum sebab akibat, melainkan hanya sekedar hubungan,
dan hubungan itu dapat terjadi antara manusia dan alam, atau antara manusia dan
manusia.
4.
Teori Dialektika Kemajuan Jan Romein
Jan Marius Romein adalah teoretesi dan sejarawan Belanda
(1893-1962) yang pertama kalinya elihat gejala lompatan dalam sejarah umat
manusia sebagai suatu kecendrungan umum dalam kemajuan maupun keberlanjutan.
Pikiran - pikiran Jan Romein ini dituangkan dalam Dialektika Kemajuan
atau De Dialektikek Van De Vooruitgang:Bijdrage tot het ontwikkelingsbegrip
in de geschiendenis (1935). Adapun pokok – pokok pikiran teori Jan Romen
tersebut ialah sebagai berikut.
a.
Gerak sejarah umat manusia itu kebalikan dari perkembangan
secara berangsur – angsur (evolusi), melainkan maju dengan lompatan – lompatan
yang sebanding dengan mutasi yang dikenal dalam dunia alam hidup biologis.
b.
Suatu langkah baru dalam evolusi manusia, kecil
kemungkinannya terjadi dalam masyarakat yang telah mencapai tingkat
kesempurnaan yang tinggi dalam arah tertentu.
c.
Dengan demikian, keterbelakangan dalam hal – hal tertentu
dapat dijadikan sebagai suatu keunggulan (situasi yang menguntungkan) untuk
mengejar ketinggalanya. Sebaliknya, kemajuan yang relative pesat di masa lalu
dapat berlaku sebagai penghambat kemajuan. Inilah yang dinamakan Dialektika
Kemajuan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah suatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi
pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia,
peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, unik, dan penting.
- Abadi = Peristiwa sejarah tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa.
- Unik = Peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak pernah terulang persis sama untuk kedua kalinya.
- Penting = Peristiwa sejarah mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang banyak.
Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli
sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum pengertian sejarah adalah
sebagai berikut.
a.
Peristiwa-peristiwa yang
benar-benar terjadi pada masa lampau dalam kehidupan manusia sebagai makhluk
sosial.
b.
Cerita, kisah, atau cacatan
tentang peristiwa – peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang disusun
berdasarkan peninggalan – peninggalan atau sumber-sumber sejarah.
c.
Ilmu yang mempelajari
peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
B.
Saran
Untuk pengembangan
lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang bermafaat dan dapat menambah
wawasan tentang pengertian sejarah sejarah:
- Melihat Sejarah jangan di lihat dari satu sisi saja.
- Pengertian sejarah bias berbeda2 karena di lihat dari berbagai aspek dan terjadinya
DAFTAR PUSTAKA
infonya sangat bermanfaat bagi ane
BalasHapusmesin pemisah lcd