MAKALAH
EKONOMI
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK : 6
NURPITRI HANDAYANI
RANI RAHMAWATI
RENI HAZAMI
RISCA JULIA
OTI SUARTI
ROKAYAH
KELAS : X MIA 5
SMAN 1 BATUJAYA
KARAWANG
2016 / 2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Perdagangan
Internasaional. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Ibu Gita selaku Guru
mata Pelajaran Ekonomi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah, dan juga bagaimana membuat sampah menjadi barang yang berguna. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAULUAN.................................................................................................... 1
A.
LATAR BELAKANG........................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................................. 2
A.
Perdagangan Internaasional.................................................................................... 2
1. Pengertian
Perdagangan Internasional............................................................. 2
2. Manfaat
Perdagangan Internasional................................................................. 2
3. Faktor
pendorong perdagangan internasional.................................................. 3
4. Peraturan/Regulasi
Perdagangan Internasional................................................ 3
5. Penghambat-Penghambat Perdagangan ini diantaranya
adalah....................... 4
6. Wujud
hubungan dagang internasional............................................................ 4
B.
Peranan Perdagangan Internasional Dalam Perekonomian........... 4
1. Perkembangan Ekonomi Dunia dan Indonesia................................................ 4
2. Efek
Perdagangan Internasional terhadap Pertumbuhan Ekonomi.................. 5
3. Efek Terhadap
Produksi................................................................................... 5
4. Dampak positif dan dampak negatif
perdagangan internasional..................... 5
5.
Dampak
khusus terhadap Kondisi Ketenagakerjaan........................................ 6
BAB III
PENUTUP........................................................................................................... 7
A.
Kesimpulan..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam konteks
perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah mengenai
pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai pengangguran,
inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan,
pemerataan pendapatan dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting
dalam konteks perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran
dari pertumbuhan atau pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak
bisa dinafikan ukuran-ukuran yang lain
Salah satu hal yang
dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah perdagangan
internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi
pertumbuhan ( trade as engine of growth, Salvatore, 2004). Jika
aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu
dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi
pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an Indonesia
menetapkan kebijakan yang berupa export promotion. Dengan demikian,
kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perdangangan
Internasional
1. Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan
internasional adalah perdagangan
yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas
dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar
perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah
suatu negara atau pemerintah suatu negara
dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional
menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional
telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra,
Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan
ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan.
Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi,
globalisasi,
dan kehadiran perusahaan
multinasional.
2. Manfaat
perdagangan internasional
Ø
Memperoleh barang
yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak
faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara.
Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi,
iklim,
tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan
internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi
sendiri.
Ø
Memperoleh
keuntungan dari spesialisasi
Sebab
utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan
yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara
dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh
negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor
barang tersebut dari luar negeri.
Ø
Memperluas pasar
dan menambah keuntungan
Terkadang,
para pengusaha
tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena
mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya
perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara
maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
Ø
Transfer teknologi
modern
Perdagangan
luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang
lebih efesien dan cara-cara manajemen
yang lebih modern.
3. Faktor pendorong perdagangan internasional
Banyak
faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di
antaranya sebagai berikut :
Untuk memenuhi kebutuhan barang dan
jasa dalam negeri
Adanya perbedaan kemampuan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam mengolah sumber daya ekonomi
Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam,
iklim,
tenaga kerja, budaya,
dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan
hasil produksi
dan adanya keterbatasan produksi.
Adanya kesamaan selera terhadap suatu
barang.
4.
Peraturan/Regulasi Perdagangan Internasional
Umumnya
perdagangan diregulasikan melalui perjanjian bilateral antara dua negara. Selama
berabad-abad dibawah kepercayaan dalam Merkantilisme
kebanyakan negara memiliki tarif tinggi dan banyak pembatasan dalam
perdagangan internasional. pada abad ke 19, terutama di Britania,
ada kepercayaan akan perdagangan bebas menjadi yang terpenting dan
pandangan ini mendominasi pemikiran di antaranegara barat untuk beberapa
waktu sejak itu dimana hal tersebut membawa mereka ke kemunduran besar
Britania. Pada tahun-tahun sejak Perang Dunia II,
perjanjian multilateral kontroversial seperti GATT dab WTO memberikan usaha untuk membuat
regulasi lobal dalam perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan
tersebut kadang-kadang berujung pada protes dan ketidakpuasan dengan klaim
dari perdagangan yang tidak adil yang tidak menguntungkan secara mutual.
Perdagangan
bebas biasanya didukung dengan kuat oleh sebagian besar negara yang berekonomi
kuat, walaupun mereka kadang-kadang melakukan proteksi selektif untuk
industri-industri yang penting secara strategis seperti proteksi tarif untuk agrikultur
oleh Amerika Serikat dan Eropa. Belanda
dan Inggris Raya keduanya mendukung penuh perdagangan
bebas dimana mereka secara ekonomis dominan, sekarang Amerika Serikat,
Inggris,
Australia
dan Jepang
merupakan pendukung terbesarnya. Bagaimanapun, banyak negara lain (seperti
India, Rusia, dan Tiongkok) menjadi pendukung perdagangan bebas karena telah
menjadi kuat secara ekonomi. Karena tingkat tarif turun ada juga keinginan
untuk menegosiasikan usaha non tarif, termasuk investasi luar negri langsung,
pembelian, dan fasilitasi perdagangan.
Wujud lain dari biaya transaksi dihubungkan dnegan perdagangan
pertemuan dan prosedur cukai.
Umumnya
kepentingan agrikultur biasanya dalam koridor dari perdagangan bebas dan
sektor manufaktur seringnya didukung oleh proteksi. Ini telah berubah pada
beberapa tahun terakhir, bagaimanapun. Faktanya, lobi agrikultur, khususnya
di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, merupakan penanggung jawab utama untuk
peraturan tertentu pada perjanjian internasional besar yang memungkinkan
proteksi lebih dalam agrikultur dibandingkan kebanyakan barang dan jasa
lainnya.
Regulasi
dari perdagangan internasional diselesaikan melalui World Trade Organization
pada level global, dan melalui beberapa kesepakatan regional seperti MerCOSUR di Amerika Selatan, NAFTA antara Amerika Serikat, Kanada
dan Meksiko,
dan Uni Eropa
anatara 27 negara mandiri. Pertemuan Buenos Aires tahun 2005 membicarakan
pembuatan dari Free Trade Area of America (FTAA) gagal total karena
penolakan dari populasi negara-negara Amerika Latin. Kesepakatan serupa
seperti MAI
(Multilateral Agreement on Invesment) juga gagal pada tahun-tahun belakangan
ini.
5.
Penghambat-Penghambat Perdagangan ini diantaranya adalah:
a.
Penghambat alami yaitu jarak antar negara. Semakin
jauh tujuan barang yang akan dikirim, maka semakin tinggi pula biaya
pengirimannya. Oleh karena itu, ongkos kirim merupakan salah satu penentu
tingginya harga suatu barang.
b. Masalah
utama yang menjadi penghambat dari perdagangan internasional adalah
penghambat yang dibuat sendiri yaitu tarif dan non tarif.
Penghambat-penghambat
ini diciptakan oleh pemerintah-pemerintah
negara-negara itu sendiri
·
Tarif
adalah bayaran atau pajak yaitu peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah
setempat yang dikenakan kepada barang-barang yang diimpor dari negara lain
atau barang-barang yang akan diekspor ke negara lain. Pendapatan tarif di set
rendah karena bertujuan untuk mengumpulkan uang bukan untuk mengurangi
impor-impor barang atau jasa. Tarif pelindung di set cukup tinggi karena
bertujuan untuk menakut-nakuti para importir dari harga produk asing yang
dihargai lebih rendah dari produk domestik atau produk domestik yang dihargai lebih tinggi dari produk asing.
·
Dalam
perdagangan internasional, ada banyak penghambat lainnya yang diciptakan
selain tarif. Penghambat tersebut antara lain:
ü Kuota
ü Embargo
ü Kebijakan
pengadaan pemerintah
ü Standarisasi
pemerintah
ü Prosedur
bea masuk dan keluar
6.
Wujud hubungan dagang internasional
§ Ekspor à hubungan dagang melalui penualan barang yang
dihasilkan di suatub negara ke negara lain.
§ Impor à hubungan
dagang dengan cara membeli barang dari luar negeri untuk kebutuhan dalam
negeri
B. Peranan Perdagangan Internasional
Dalam Perekonomian
1. Perkembangan Ekonomi Dunia dan Indonesia
Dinamika perekonomian Indonesia tidak terlepas dari perkembangan
ekonomi global dan kawasan serta berbagai kemajuan dalam perbaikan, iklim
investasi, infrastruktur, produktivitas dan daya saing (sisi penawaran) dalam
negeri. Ekonomi dunia telah mampu tumbuh diatas 4% dalam lima tahun terakhir,
lebih tinggi dari rata-rata historisnya. Perkembangan ini terutama didorong
oleh pesatnya pertumbuhan ekonomi di negara berkembang (China dan India)
serta kawasan Eropa. Tingginya pertumbuhan ekonomi dunia tersebut diiringi
dengan volume perdagangan dunia yang juga tumbuh lebih tinggi dari tren
jangka panjangnya. Sejalan dengan perkembangan ekonomi dunia tersebut
2. Efek Perdagangan
Internasional terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Dalam
konteks perekonomian suatu negara,
salah satu wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun
ada juga wacana lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga
barang-barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain
sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian
suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau
pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan
ukuran-ukuran yang lain. Wijono (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi
merupakan salah satu indikator kemajuan pembangunan.
Salah
satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah
perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat
menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth, Salvatore, 2004).
Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah
satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak
bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an
Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion. Dengan demikian,
kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi
pertumbuhan.
Ketika
perdagangan internasional menjadi pokok bahasan, tentunya perpindahan modal
antar negara menjadi bagian yang penting juga untuk dipelajari. Sejalan
dengan teori yang dikemukakan oleh Vernon, perpindahan modal khususnya untuk
investasi langsung, diawali dengan adanya perdagangan internasional
(Appleyard, 2004). Ketika terjadi perdagangan internasional yang berupa
ekspor dan impor, akan memunculkan kemungkinan untuk memindahkan tempat
produksi. Peningkatan ukuran pasar yang semakin besar yang ditandai dengan
peningkatan impor suatu jenis barang pada suatu negara, akan memunculkan
kemungkinan untuk memproduksi barang tersebut di negara importir. Kemungkinan
itu didasarkan dengan melihat perbandingan antara biaya produksi di negara
eksportir ditambah dengan biaya transportasi dengan biaya yang muncul jika
barang tersebut diproduksi di negara importir. Jika biaya produksi di negara
eksportir ditambah biaya transportasi lebih besar dari biaya produksi di
negara importir, maka investor akan memindahkan lokasi produksinya di negara
importir (Appleyard, 2004).
3. Efek Terhadap
Produksi
Pedagangan
luar negeri mempunyai pengaruh yang kompleks terhadap sector produksi di dalam
negeri. Secara umum kita bisa menyebutkan empat macam pengaruh yang bekerja
melalui adanya:
1.
Spesialisasi produksi.
2.
Kenaikan “investasi surplus”
3.
“Vent for Surplus”.
4.
Kenaikan produktivitas.
4.
Dampak positif dan dampak negatif perdagangan internasional
1.dampak positif
a)
Kegiatan produksi dalam negeri
menjadi meningkat secara kuantitas dan kualitas.
b)
Mendorong pertumbuhan ekonomi
negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional.
c) Menambahkan
devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.
d) Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam negeri, terutamadalam bidang sektor industri dengan
munculnya teknologi baru dapat membantu dalam memproduksi barang lebih banyak
dengan waktu yang singkat.
e) Melalui impor, kebutuhan dalam negara
dapat terpenuhi.
f) Memperluas lapangan kerja dan
kesempatan masyarakat untuk berkeja.
g) Mempererat hubungan persaudaraan dan
kerjasama antar negara.
2. Dampak negatif
a)
Barang-barang produksi dalam negeri
terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri
yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
b)
Munculnya ketergantungan dengan
negara maju.
c) Terjadinya persaingan yang tidak
sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.
d) Bila tidak mampu bersaing maka
pertumbuhan perekonomian negara akan semakin rendah dan bertambahnya
pengangguran dalam negeri.
untuk peningkatan
prodiktivitas.
5. Dampak khusus terhadap Kondisi Ketenagakerjaan
Liberalisasi dalam perdagangan barang, jasa,
investasi, dan mobilitas faktor produksi tenaga kerja akan berdampak pada
kondisi
ketenagakerjaan. Dampak pada kondisi ketenagakerjaan
ini biasanya menjadi isu yang paling sensitif dalam pembentukan suatu kawasan
integrasi ekonomi, seperti yang misalnya dialami oleh Uni Eropa. Secara
teoritis, liberalisasi dalam keempat faktor di atas akan meningkatkan
produktivitas tenaga kerja, karena akan menciptakan kondisi yang mendorong
perusahaan untuk mengalokasikan sumber-sumber daya secara lebih efisien
(dampak alokasi).
6
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebagaimana materi yang telah dipaparkan diatas di atas dapat di simpulkan bahwa perdaganagan internasional adalah perdangan yang di lukan lintas negara.
§
Negara berdagang kapan mereka berbeda satu
sam lain dan Untuk mencapai skala ekonomis dalam produksi begitu pula dalam
perdaganagan internasional tersebut memilki beberapa sumber-sumber:
§
§ Keragaman sumber daya alam
§ Perbedaan selera
§ Perbedaaan biaya
§ Perbedaan produksi
Keuntungan
dalam perdagangan yaitu menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Adapun pengaruh dari perdagangan internasional terhadap prekonomian salah satunya adalah saling menguntungkan dan saling melengkapi satu sama lain dimana dengan adanya perdagangan internasional maka prekonomian negara akan semakin berkembang dan saling bersentuhan serta di setiapnegara-negara merasakan kesejahteraan. |
izin copas untuk tugas, terima kasih
BalasHapus